Ahad 22 Jun 2014 13:07 WIB

Tim Pemenangan Capres/Cawapres di Semarang Teken Deklarasi Damai

Rep: Bowo S Pribadi/ Red: Maman Sudiaman
Deklarasi pilpres damai di Semarang
Foto: Bowo S Pribadi/Republika
Deklarasi pilpres damai di Semarang

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN —- Masing- masing tim pemenangan, simpatisan dan para pendukung calon presiden bertanggungjawab terhadap pelaksanaan pemilu presiden (pilpres) yang demokratis. Untuk itu, para tim pemenangan simpatisan dan pendukung masing- masing calon presiden diimbau untuk melaksanakan amanah deklarasi damai untuk pelaksanaan pilpres yang tetap sejuk dan demokratis.

 

“Kami berharap, elemen pendukung ini pasangan capres-cawapres tidak saling menyudutkan atau melakukan pembunuhan karakter,” kata Kapolres Semarang, AKBP Augustinus B Pangaribuan, pada Deklarasi Damai Pilpres 2014.

 

Menurutnya, kondisi yang positif selama pemilu legislatif (pileg) 2014 di wilayah Kabupaten Semarang harus mampu diwujudkan kembali, pada tahapan pelaksanaan pilpres kali ini.  

 

Karena itu Kapolres mengajak agar seluruh elemen yang terlibat dalam pelaksanaan pilpres di Kabupaten Semarang  dapat mendukung kelancaraan pelaksanaan pilpres pada 9 Juli nanti.

 

Masing- masing tim pemenangan dapat menahan diri dan  mewujudkan demokrasi yang lebih bermartabat. “Apalagi tahapan krusial pelaksanaan pilpres nanti bertepatan dengan bulan suci Ramadhan,” tambahnya.

 

Terpisah Komandan Kodim 0714/Salatiga, melalui Perwira Penghubung Kodim 0714 Salatiga, Mayor Inf Ngatijo meminta agar kedua pendukung pasangan capres-cawapres menghindari kegiatan- kegiatan yang provokatif.  Ia mencontohkan perihal pemberian nama atas suatu kelompok pendukung dengan menggunakan kata-kata yang lazim pada media kampanye.

Menurutnya, pemilihan diksi yang provokatif dapat menimbukan kesan kontraproduktif. Misalnya penggunaan ‘Pasukan Berani Mati’ atau kata- kata lainnya yang cenderung memprovokatif bagi pendukung pesaing. “Karena kita tidak sedang berperang, tapi menuju proses kedewasaan berdemokrasi,” tambahnya.

 

Ngatijo menambahkan, Kita sudah biasa dengan model-model pemilihan ini. Mulai dari Pilkades, Pilbup, Pilgub dan seterusnya. “Jadi biasa saja lah, jangan terlalu lebay,” tambahnya.

 

Ia juga menegaskan posisi TNI yang sudah terbiasa netral dalam setiap pilpres. Pihaknya menjamin anggota Kodim 0714/Salatiga tidak ada yang main mata dengan salah satu kubu pasangan. “TNI tetap netral dan siap membantu fungsi Polri dalam  melaksanakan proses pengamanan pilpres kali ini di wilayah Kabupaten Semarang,” tambahnya.

 

Sementara itu, kegiatan deklarasi ini juga dihadiri jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) Kabupaten Semarang. Seperti Bupati Semarang, Kepala Kejaksaan Negeri Ambarawa, Unsur pengurus cabang  partai pengusung serta tokoh masyarakat Kabupaten Semarang. Mereka selanjutnya mengucapkan ikrar pilpres damai serta penandatanganan bersama.

Ahok Sindir Anggota DPRD Bolos

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement