REPUBLIKA.CO.ID, SENTANI -- Sekitar dua ribu warga yang datang dari berbagai kampung, kelurahan dan distrik di Kota dan Kabupaten Jayapura memadati bibir pantai Khalkote, Distrik Sentani Timur tempat penutupan pagelaran Festival Danau Sentani (FDS) ke-8.
Berdasarkan pantauan di Sentani, Kabupaten Jayapura, sejak Senin sore hingga malam, pengunjung Festival Danau Sentani yang didominasi kaum muda, berdatangan ke lokasi dengan kendaraan bermotor guna menyaksikan tarian penutup seperti tari Pangkur Sagu dan pesta kembang api.
Upacara penutupan FDS dipimpin oleh Bupati Jayapura Mathius Awaitauw, yang disimbolkan dengan pemukulan alat musik Kelambut, yang didampingi oleh Wakil Bupati Roberth Djoenso dan sejumlah tamu undangan.
"FDS merupakan ajang promosi kebudayaan, seni, adat istiadat, kuliner dan kearifan lokal lainnya," kata Awaitauw dalam sambutannya.
Menurutnya, sektor pariwisata tengah didesain oleh pemerintah daerah bersama sejumlah pemangku kepentingan, agar menjadi sektor unggulan dari Kabupaten Jayapura. Apalagi didukung dengan pesona keindahan alam Danau Sentani dan keunikan lainnya.
Termasuk daya dukung Bandara Sentani yang bertaraf internasional dan pembangunan pelabuhan peti kemas di Depapre, yang bisa memberikan berbagai keuntungan dari sektor jasa dan sektor lainnya.
"Ke depan kita (pemerintah daerah dan pemangku amanah lainnya) buat suatu desain besar dan sedang dikerjakan. Kita sedang tata itu, kita sedang persiapkan pelabuhan kontainer terbesar. Lalu ada Bandara Sentani, bandara terbesar yang akan memberikan keuntungan bagi pariwisata di bumi Kenambai Umbai," katanya.