Muslim Inggris Bakal Berpuasa 19 Jam Selama Ramadhan

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Muhammad Hafil

Selasa 24 Jun 2014 09:23 WIB

Puasa hendaknya dijadikan pelecut semangat dalam kerja maupun ibadah. Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang Puasa hendaknya dijadikan pelecut semangat dalam kerja maupun ibadah.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Muslim di Inggris akan berpuasa selama 19 jam sehari selama Bulan Suci Ramadhan dan ini merupakan waktu terlama dalam beberapa tahun terakhir, apalagi tahun ini puasa di Inggris jatuh pada musim panas. Itu berarti kaum Muslim Inggris hanya memiliki lima jam waktu antara berbuka puasa dan sahur.

Dilansir dari Al Arabiya News Channel, Selasa (24/6), the European Council for Fatwa and Research sedang memelajari beberapa hal terkait puasa di negara-negara dimana siang harinya panjang. Masjid Agung di London telah menerbitkan kalender Ramadhan dan menunjukkan shalat Subuh pada 1 Ramadhan akan jatuh pada pukul 02.48 waktu setempat, sedangkan Maghrib dan buka puasa akan jatuh pada pukul 09.25, disusul Isya pada 23.03.

Masjid Agung London biasanya mengumumkan hari pertama Ramadhan dan hari pertama Idul Fitri sesuai dengan ketetapan Arab Saudi, juga menurut aturan syariah Islam saat terlihatnya bulan baru. Menurut statistik resmi terakhir, jumlah Muslim di Inggris sudah melampaui 2,5 juta jiwa. Namun, angka tersebut diperkirakan terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir.

Sekretaris Jenderal the European Council for Fatwa and Research, Sheikh Hassan Halawa mengatakan bahwa dia akan mengunjungi Swedia dan beberapa negara Eeropa lainnya untuk mengecek waktu shalat dan menjawab beberapa pertanyaan yang diajukan Muslim di sana tentang Ramadhan tahun ini. Dia mengimbau Muslim seluruh Eropa untuk tetap melaksanakan puasanya dengan baik meskipun siangnya lebih panjang dibandingkan malam harinya.