REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Tiongkok menyatakan seluruh rangkaian pemusnahan senjata kimia Suriah telah memasuki tahap paling penting dan akan segera selesai, dan berharap semua pihak yang berkepentingan melanjutkan proses damai untuk penyelesaian konflik di wilayah itu.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Hua Chunying di Beijing, Selasa *24.6) mengatakan seluruh senjata kimia di Suriah sudah dimusnahkan dan diangkut keluar wilayah itu pada awal pekan ini.
"Seluruh senjata kimia gelombang terakhir telah diangkut keluar laut teritorial Suriah kemarin, di bawah pengawalan kapal-kapal Cina, Rusia dan Denmark," katanya, menambahkan.
Terkait itu Cina menyampaikan penghargaan atas kerja same semua pihak selama proses pengangkutan dan pemusnahan senjata kimia di Suriah dilakukan.
"Cina berharap kerja sama yang telah terjalin baik antara semua pihak terkait dapat terus berlanjut untuk mendukung penyelesaian damai konflik Suriah," kata Hua Chunying.
Proses pemusnahan senjata kimia Suriah tersebut merupakan implementasi dari Resolusi 2118 Dewan Keamanan PBB. Perwujudan pemusnahan itu juga dalam kerangka kerja Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW).
Catatan menunjukkan senjata kimia dalam kategori paling berbahaya, menurut OPCW, akan dipindahkan keluar Suriah akhir tahun ini. Seluruh senjata itu akan dikapalkan untuk dimusnahkan paling lambat 30 Juni 2014.
OPCW dalam catatannya itu juga mengatakan kalau Angkatan Laut (AL) China bertanggung jawab membawa senjata-senjata kimia itu dari Suriah ke Italia. "Kesempatan ini adalah debut pertama AL China di Laut Mediterrania," kata Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengawasan dan Perlucutan Senjata China Chen Kai, pada kesempatan terpisah.