REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat ekonomi dari Universitas Indonesia (UI) Faisal Basri mengatakan, Indonesia tanpa diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) tahun 2015 sebenarnya sudah mengalami rezim perdagangan yang bebas. "Indonesia tanpa MEA sudah bebas," kata Faisal Basri dalam acara seminar nasional di Jakarta, Rabu (25/6).
Menurut dia, Indonesia dalam sektor perdagangan dapat dinilai paling bebas setelah Singapura di ASEAN. Namun, lanjutnya, Indonesia dinilai gagal memanfaatkan "kehebatan" itu misalnya dalam sektor pariwisata.
Ia mengungkapkan jumlah wisatawan ke Indonesia yang berjumlah sekitar 8 juta orang per tahun masih tertinggal dengan Malaysia yang sudah mencapai sekitar 25 juta orang per tahun. Faisal menegaskan bahwa Indonesia harus memperkuat industrialisasi serta penerapan inklusi finansial kepada seluruh kalangan.
"Bagaimana bisa maju bila hanya 19,6 persen saja warga yang punya rekening di bank," kata Faisal. Apalagi, tambah dia, dengan jumlah penduduk yang besar, Indonesia dinilai lebih siap untuk menjadi konsumen pasar bebas.