REPUBLIKA.CO.ID, Kepala Dinas Pariwisata Kota Batam Yusfa Hendri memastikan hingga saat ini belum ada PSK Dolly yang tiba di Batam.
"Sejauh ini kami belum mendapat informasi kedatangan mereka," kata dia, Rabu.
Ia meminta RT dan RW ikut memantau lingkungannya untuk mengantisipasi eksodus PSK Dolly. "Jika ada orang baru yang datang ke wilayahnya, mengetahui, siapa yang datang," kata Yusfa.
Kepala Dinas Sosial dan Pemakaman Kota Batam Raja Kamarulzaman mengatakan sulit mencegah eksodus Pekerja Seks Komersial yang biasa bertempat di Gang Dolly Surabaya ke Batam.
Pemerintah daerah tidak bisa melarang warga daerah lain di Indonesia untuk berpindah tempat tinggal dan menetap di daerah itu. Karena itu adalah hak WNI.
Namun, ia berharap jika ada warga Dolly yang pindah ke Batam, tidak lagi berprofesi sebagai PSK. Banyak keahlian yang bisa digali untuk mendapatkan pekerjaan.
Sebelumnya Lintas Organisasi Perempuan di Batam mendatangi kantor Wali Kota Batam. Mereka menolak kedatangan Pekerja Seks Komersial (PSK) dari Gang Dolly Surabaya yang dikabarkan akan eksodus ke Batam.
"Jangan Surabaya jadi bersih, Batam malah bertambah. Ex Dolly boleh datang ke Batam, kami 'welcome', tapi tidak untuk prostitusi. Batam ingin bersih prostitusi. Kami ingin bersih," kata Harny, seorang perwakilan perempuan di Batam.