REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Pihak Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah, Denpasar, tidak dapat memastikan korban mutilasi yang ditemukan warga di pinggir di Jalan Raya Bukit Jambul, Kabupaten Klungkung, Bali, Selasa (17/6) dalam kondisi hamil.
Pihak RSUP Sanglah mengatakan bahwa setelah melakukan pemeriksaan terhadap potongan jenazah tersebut pada (25/6), tidak ditemukan adanya organ rahim. Sehingga dugaan korban tengah hamil belum dapat dipastikan.
"Kami belum bisa memastikan korban hamil atau tidak karena organ rahim belum ditemukan," kata Kepala SMF Kedokteran Instalasi Forensik RS Sanglah, dr I.B. Putu Alit, SpF di Denpasar, Rabu.
Untuk potongan tubuh yang baru ditemukan dan sudah dapat diidentifikasi yakni organ dalam yang bisa diketahui berupa dua potong paru-paru, dua potong jantung dan satu potong hati.
"Semua organ tubuh yang baru ditemukan kondisinya sudah dalam keadaan terpotong - potong," ujarnya.
Dari lima kantong plastik yang sudah diseleksi yang kemudian disatukan menjadi empat kantung plastik tersebut dalam kondisi tidak utuh, sehingga ada beberapa organ tubuh yang masih diidentifikasi.
Alit menambahkan bahwa dari empat kantong plastik tersebut tiga kantong berisi daging dan lemak dari organ tubuh korban dan satu kantung berisi organ dalam usus atau "jeroan" yang tidak lengkap.
Selain itu, pihaknya menemukan organ lain seperti saluran kencing dan usus besar. "Kami menemukan dua potongan besar organ jantung dan kalau disatukan tidak utuh. Begitu juga usus, paru beserta hati," ujarnya.
Sementara itu, pihaknya menjelaskan bahwa organ tubuh yang masih utuh yakni Ginjal kanan kiri dan limfa. "Saat ini potongan organ tersebut masih dititipkan di Instalasi Forensik RS Sanglah," ujar alit.