REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, Jawa Timur (Jatim), memastikan akan merazia wisma lokalisasi prostitusi Dolly yang masih nekat buka pascapembagian dana kompensasi untuk pekerja seks komersial (PSK) dan muncikari Dolly berakhir Kamis (26/6) besok.
Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Humas) Pemerintah Kota Surabaya Muhamad Fikser mengatakan, praktik prostitusi Dolly harus tetap ditutup. “Prostitusi Dolly pasti ditutup. Ini bukan hanya sekedar deklarasi penutupan Dolly Rabu (18/6) kemarin,” katanya kepada Republika, Rabu (25/6).
Namun, kata dia, saat ini pihaknya masih fokus pada pembagian dana kompensasi untuk PSK dan mucikari Dolly yang berakhir Kamis (26/6) besok.
Setelah urusan pembagian rampung, pihaknya bersama dengan jajaran Polrestabes Surabaya, Korem Bhaskara Jaya, dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait seperti Dinas Sosial, dan Satuan Polisi Pamong Praja akan menertibkan lokalisasi yang disebut-sebut terbesar di Asia Tenggara itu.