Kamis 26 Jun 2014 10:59 WIB

Duh, Nilai Tukar Rupiah Semakin Melemah Terhadap Dolar AS

Rupiah
Foto: Wihdan Hidayat/Republika
Rupiah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis (26/6) pagi melemah sebesar tiga poin menjadi Rp 12.085 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp 12.082 per dolar AS.

Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada di Jakarta, Kamis (26/6) mengatakan bahwa pelemahan mata uang rupiah dipicu dari meningkatnya harga minyak dunia. Harga minyak mentah global kembali naik sekitar 0,11 persen menjadi 106,62 dolar AS per barel pada hari ini. "Pelemahan mata uang juga terjadi pada negara-negara berkembang lainnya merespon harga minyak mentah global," katanya.

Ia menambahkan bahwa kenaikan harga minyak mentah dunia itu akan membuat perbaikan neraca transaksi berjalan tertahan dan membuat beban subsidi APBN bisa membengkak. Menurut dia, meningkatnya beban subsidi itu akan terjadi karena pemerintah belum mengeluarkan opsi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

Namun di sisi lain, lanjut dia, bank Indonesia menyatakan bahwa pelemahan mata uang domestik juga diperlukan untuk mendorong kinerja ekspor. "Diperkirakan rupiah berpotensi kembali melemah terutama setelah merespon pernyataan dari BI itu," katanya.

Menurut dia, pelemahan mata uang rupiah itu diharapkan dapat mendorong ekspor lebih baik sehingga berdampak positif pada neraca perdagangan Indonesia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement