Kantong Sehat Saat Ramadhan (2-habis)

Rep: Nora Azizah / Red: Chairul Akhmad

Kamis 26 Jun 2014 12:37 WIB

Pengeluaran keuangan saat Ramadhan bisa diantisipasi dan lebih terencana dengan baik. Foto: Reuters/Ahmed Jadallah Pengeluaran keuangan saat Ramadhan bisa diantisipasi dan lebih terencana dengan baik.

REPUBLIKA.CO.ID, Mengatur dan memilih kegiatan akan memberikan efek berbeda pada keuangan saat Ramadhan. Terlebih, bagi mereka yang sudah berkeluarga.

Mewaspadai komersialisasi Ramadhan dan Idul Fitri wajib dilakukan. Banyak iklan yang mengidentikkan momentum saum dan lebaran dengan hal-hal yang konsumtif.

Padahal, dalam Islam Ramadhan justru menjadi waktu saat manusia harus menahan hawa nafsunya, termasuk boros dalam membelanjakan uang. “Belanja menjadi salah satu godaan yang wajib diwaspadai selama Ramadhan,” ujar Elsa.

Tidak bisa dimungkiri memang, ada saja barang atau jasa yang perlu dibeli saat Ramadhan. Tapi, tetap saja, menurut Elsa, menjadi smart shopper penting.

Belanja produk atau barang yang mendapat potongan harga memang harus diteliti. Tentu saja, hukum dasar kebutuhan dan pentingnya barang tersebut jangan dilupakan.

“Membandingkan harga dan memanfaatkan penawaran menarik bisa menjadi peluang besar untuk meng hemat biaya pengeluaran. Sehingga, bisa menekan bujet shopping selama bulan puasa,” katanya.

Bijak dalam mengatur keuangan juga bisa membawa dampak positif bagi saku celana. Semakin baik peng aturan keuangan, rekening tabungan bisa menjadi gendut. “Sebenarnya, bisa menabung lebih besar saat Ramadhan.”

Biasanya, ada dana bonus, seperti tunjangan hari raya (THR) menjelang lebaran. Dana ini bisa ditabung bila memang tak terpakai. Kalaupun dipakai, bisa disisihkan untuk disimpan. “Meski tidak bisa menabung lebih banyak saat Ramadhan, usahakan untuk tetap bisa menabung sesuai dengan kebiasaan menabung yang dijalani,” pesan Elsa.

Terpopuler