REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menjelang Pilpres 9 Juli mendatang, pemberitaan media online dibanjiri dengan konten yang berhubungan dengan kedua kandidat capres. Dari pantauan yang dilakukan Indexpolitica.com, kedua kandidat bersaing ketat dalam hal pemberitaan di media online.
Direktur Eksekutif Indepolitica, Denny Charter menyatakan, jika dilihat pemberitaan dari masing masing capres dan cawapres, secara keseluruhan Jokowi lebih unggul dengan total 13.914 pemberitaan atau 48,73 persen dan Prabowo Subianto 8.780 pemberitaan (30,75 persen). "Kemudian disusul Jusuf Kalla dengan 3.450 atau 12,08 persen dan Hatta Rajasa dengan 2.407 atau 8.43 persen," katanya di Jakarta, Kamis (26/6).
Pemantauan tersebut dilakukan terhadap 13 media online mainstream nasional dengan rentang waktu dari tanggal 1 Januari 2014 sampai dengan 25 Juni 2014. Menurut Denny, pemberitaan Jokowi sangat dominan sejak Januari sampai dengan pertengahan april 2014. Memasuki bulan Mei lalu, pemberitaan Prabowo sudah mulai dapat mengimbangi Jokowi.
Trend pemberitaan Prabowo di media online nasional terus naik, mulai terlihat sejak Mei, bahkan memasuki bulan Juni 2014, mengungguli pemberitaan Jokowi di media online nasional.
Jika di pantau setelah nama pasangan cawapres keduanya diumumkan, terlihat bahwa Jokowi-JK sudah mulai ramai diberitakan media online sejak pekan pertama April 2014. "Satu bulan sebelumnya media sudah mencium bahwa JK bakal menjadi cawapres Jokowi," ujar Denny. Sementara pemberitaan Prabowo-Hatta mulai hangat diberitakan media memasuki pekan kedua bulan Mei 2014.
Memasuki bulan Juni 2014 Pemberitaan Prabowo Hatta sebanyak 6.927 (56.87 persen), berbalik unggul dari pemberitaan Jokowi sebanyak 5.257 (43.15 persen). Pemantauan itu dilakukan Indexpolitica.com secara realtime dengan digital engine yang mampu mengumpulkan data secara otomatis yang bekerja selama 24 jam per hari.
Dia menyatakan pemberitaan seperti ini akan berdampak bagi elektabilitas. Masyarakat tentu membaca berita. Kemudian mereka memiliki sikap tersendiri.