REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Daerah Khusus Ibu Kota Australia yang meliputi Canberra dan beberapa kota kecil dinobatkan sebagai tempat tinggal terbaik di negeri kangguru. Demikian laporan terkini Organisasi Kerja sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD), baru-baru ini.
Ben Phillips, seorang peneliti dari Pusat Permodelan Sosial dan Ekonomi Nasional di Universitas Canberra, mengatakan, Canberra dan sekitarnya melebihi harapan nasional dalam aspek lapangan pekerjaan. “Kami punya tingkat pengangguran sekitar 4 persen. Rata-rata nasional mendekati 6 persen. Kami punya tingkat penyerapan kerja yang beberapa persen lebih tinggi daripada wilayah lain di negara ini,” urainya.
Hasil tersebut muncul di tengah-tengah pemutusan kerja dalam sektor publik yang berlangsung belakangan ini.
Lebih lanjut Ben menuturkan, daerahnya memiliki tingkat pendapatan yang kira-kira 56% lebih tinggi daripada wilayah lain di Australia, yang menurut laporan tersebut berada di urutan 2 persen teratas dari negara-negara OECD.
Dalam laporan OECD itu juga disebutkan,rata-rata rumah tangga di Daerah Khusus Ibukota memiliki pendapatan bersih sekitar 43.670 dolar per tahun.
Wilayah ini berada di urutan keenam untuk kategori lingkungan, berada di belakang Tasmania, Queensland, New South Wales, Australia Barat dan Australia Selatan.
Namun jika dibandingkan dengan negara OECD lainnya, Daerah Khusus Ibukota Australia masih berada di urutan 9% teratas, dengan skor 9,5 dari nilai maksimal 10.
Ibukota Canberra dan sekitarnya menempati urutan kedua di belakang Tasmania dalam kategori keterlibatan sipil, yang menggunakan jumlah pemilih sebagai indikatornya.
Negara lain yang memiliki kondisi serupa dengan Daerah Ibukota Australia yakni Norwegia Barat; Ibukota Swedia, Stockholm, negara bagian New Hampshire di Amerika Serikat dan Inggris Tenggara di wilayah Britania Raya.