REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Anak perempuan salah satu awak Kapal feri Sewol ditemukan tewas bunuh diri di Busan, Kamis (26/6). Kematian ini menambah daftar kesedihan pascabencana tragis yang menimpa Korea Selatan dua bulan lalu.
Awak kapal, yang merupakan orang tua anak perempuan itu diadili atas tuduhan kelalaian. Sebanyak 15 awak kapal yang ditangkap diduga kabur dan meninggalkan lebih dari 300 penumpang tewas tenggelam.
Putri awak kapal Sewol diduga mengalami tekanan, karena akan menghadapi ujian menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Selama beberapa tahun, putri awak kapal Sewol itu telah mempersiapkan diri demi ujian tersebut.
Kepolisian Busan mengatakan, sebelum tewas putri awak kapal Sewol itu meninggalkan beberapa catatan untuk suaminya. Dalam satu tulisan, ia mengatakan menjadi PNS adalah harapan terakhirnya, namun wanita itu merasa tidak sanggup. Terima kasih juga dituliskan oleh putri awak Kapal Feri Sewol itu pada semua orang yang mendukungnya.
Kapal feri Sewol tenggelam di lepas pantai barat daya Korea Selatan pada 16 April lalu. Saat kejadian, kapal ini hendak melakukan perjalanan rutin dari Incheon ke Pulau Jeju. Dari 476 penumpang, hanya 172 orang yang berhasil diselamatkan.