REPUBLIKA.CO.ID, Presiden Filipina: Pemerintah Otonomi Bagi Warga Moro Mulai Januari 2015
MANILA -— Presiden Filipina Benigno Aquino pada Jumat (27/6) ini menyatakan pemerintah otonomi baru bagi kelompok Muslim di Filipina Selatan akan mulai diberlakukan pada Januari tahun depan.
Komitmen ini menjadi tindak lanjut dari perjanjian damai antara pemerintah Filipina dan Front Pembebasan Islam Moro (MILF) yang ditandatangani pada Maret lalu.“Pemerintah otonomi baru bagi masyarakat Muslim Moro dimulai pada Januari 2015,” kata Aquino kepada wartawan usai meresmikan beberapa proyek infrastruktur di Provinsi Iloilo, seperti dikutip World Bulletin, Jumat (27/6).
Ia berharap langkah ini dapat benar-benar mengakhiri konflik antara penganut Katolik Roma (yang merupakan kelompok mayoritas di Filipina) dan komunitas Muslim yang sudah berlangsung hampir selama lima dekade. Perseteruan itu telah menewaskan lebih dari 120 ribu orang, menyebabkan dua juta orang lainnya mengungsi.
Tak hanya itu, konflik berkepanjangan yang terjadi sebelumnya juga telah menghambat pertumbuhan di Filipina Selatan yang merupakan salah satu wilayah kaya dengan sumber daya.
Berdasarkan perjanjian tersebut, MILF telah sepakat untuk membubarkan pasukan gerilya, menyerahkan senjata, dan membangun kembali masyarakat di wilayah mereka. Sementara, Pemerintah Filipina juga sepakat untuk memberikan kelompok Muslim itu kekuasaan yang lebih luas untuk mengontrol urusan ekonomi dan budaya masyarakat mereka.