Jumat 27 Jun 2014 21:52 WIB

'Para 'Penyanyi' Kasus Hambalang Laik Diuji di Persidangan Anas'

Rep: Gilang Akbar Prambadi/ Red: Djibril Muhammad
Gede Pasek Suardika
Foto: Republika/Wihdan
Gede Pasek Suardika

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kasus Hambalang dengan terdakwa Anas Urbaningrum mulai memasuki babak baru. Sidang pembuktian perkara lewat pemeriksaan saksi dimulai dengan menghadirkan para pegawai perusahaan pemenang proyek Hambalang ke Pengadilan Tipikor Jakarta. Proses panjang masih harus dilalui Anas sebelum sampai vonis hakim.

 

Namun di balik akan panjangnya proses peradilan Anas ini, pendukung eks Ketum Demokrat yang tergabung dalam Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) merasa persidangan bisa semakin menarik.

Sisi menarik dari persidangan Anas, menurut PPI terletak dari para calon saksi lain yang belum tampil di persidangan.

 

"Nama-nama seperti Nazaruddin, beberapa ketua DPC (Demokrat) yang sudah diskenariokan 'bernyanyi' khusus belum tampil, tentu menarik ketika mereka bisa diuji di persidangan," ujar Sekjen PPI, Gede Pasek Suardika di Jakarta, Jumat (27/6).

 

Pasek yang selalu tampak hadir di setiap persidangan Anas menggambarkan, nyanyian yang dimaksud ialah keterangan 'setting-an' yang akan dipaparkan oleh para saksi untuk menyudutkan koleganya itu.

Sejauh ini, kata dia, saksi pertama yang dititipi tugas untuk memaparkan keterangan 'setting-an', eks Manajer Marketing PT Adhi Karya, gagal menunaikan tugasnnya.

 

Di mata Pasek, kesaksian Arief dalam sidang Kamis kemarin sangat berbelit. Meski telah mencoba, namun Arief dinilai Pasek tidak bisa membuktikan tuduhan yang menyebut ada uang R 2,01 miliar mengalir ke tangan Anas. Namun menurutnya, 'penyerang' Anas tidak akan cukup sampai di Arief.

 

"Masih ada orkestra dengan penyanyi lainnya yang belum tampil. Tapi paling tidak penyanyi pertama yaitu Saksi Arief  sudah gagal, masih ada penyanyi lain. Mari kita awasi. Semoga nurani keadilan muncul," kata mantan anggota Partai Demokrat ini.

Sepert diketahui, sepanjang kasus Hambalang bergulir Anas dikenal selalu berada di sisi yang berseberangan dengan sejumlah pihak di Demokrat, seperti Nazaruddin.

Eks Bendahara Demokrat itu rajin menyebut nama Anas setiap kali ditanyai soal Hambalang. Duduknya Anas di kursi pengadilan pun tak lepas dari andil Nazaruddin yang kerap membeberkan dugaan peran mantan Ketua HMI itu di proyek Hambalang.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement