REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Kota Surabaya tidak mempersoalkan sedikitnya pengambilan dana stimulan untuk pekerja seks komersial (PSK) dan mucikari eks lokalisasi Dolly dan Jarak.
Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya, Deddy Sosialisto, Jumat, mengatakan pada hari terakhir pengambilan dana stimulan pada Kamis (26/6) untuk PSK sebanyak 27 orang dan mucikari sebanyak 6 orang.
"Jumlah PSK yang sudah mengambil uang kompensasi sebanyak 397 orang dan mucikari 69 orang. Sedangkan yang mengembalikan sebanyak 5 PSK dan 3 mucikari," katanya.
Sementara itu, berdasarkan data PSK yang berhak mendapatkan uang stimulus berjumlah 1.449 orang dan mucikari 311 orang. PSK mendapatkan uang kompensasi sebesar Rp5,050 juta dan mucikari sebanyak Rp5 juta.
Total uang yang disediakan untuk memberikan kompensasi ke PSK sebanyak Rp7,3 miliar dari Kementerian Sosial dan Rp1,5 miliar bantuan dari Pemerintah Jawa Timur untuk mucikari.
Kepala Dinas Sosial Kota Surabaya Supomo, sebelumnya memastikan bahwa pengembalian dana stimulan oleh sebagian PSK tidak akan berpengaruh terhadap program rehabilitasi kawasan eks lokalisasi Dolly-Jarak.
"Itu terserah mereka. Uang itu akan kami kembalikan ke pemerintah pusat," katanya.
Supomo mengatakan pembagian dana stimulan bagi para PSK dan mucikari sudah dimulai sejak 19 Juni dan berdasar jadwal berakhir pada Kamis (26/6). Setelah itu, dia menegaskan tidak akan ada lagi perpanjangan waktu pengambilan dana kompensasi.
"Kita tetap berpedoman pada 'deadline' pembagian stimulan yakni pada 26 Juni 2014. Tidak ada perpanjangan lagi. Dana yang tidak diambil akan dikembalikan ke Kemensos," kata mantan Camat Kenjeran ini.