REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Perusahaan Listrik Negara Area Pelayanan Jaringan Bogor menyatakan siap untuk menaikkan tarif listrik untuk sejumlah kalanggan pelanggannya per 1 Juli nanti. Namun pelaksanaan kebijakan tersebut tidak akan mempengaruhi pelanggan.
"Kami sudah melakukan sosialisasi kepada pelanggan terutama untuk kalangan pelanggan yang daya 6.600 VA, tidak ada komplain mereka bisa menerimanya," ujar Kepala Humas PLN APJ Bogor, Kusumawan, di Bogor, Sabtu (28/6).
Dia menjelaskan, pihaknya telah memberlakukan kenaikan tarif kepada pelanggan dengan daya 6.600 VA sejak 1 Mei lalu. Sedangkan untuk golongan lainnya seperti pelanggan dengan daya 1.300, 2.200 dan seterus masih menunggu SK dari PLN Pusat.
Menurut dia pemberlakuan kenaikan tarif listrik untuk kalangan industri berdaya 6.600 VA ini tidak mempengaruhi pelanggan, karena jumlahnya hanya satu persen dari total pelanggan PLN APJ Bogor yang mencapai 907.000 pelanggan.
"Kami sudah mendatangi masing-masing perusahaan untuk mensosialisasikan ini, menyurati perihal kenaikan tarif listrik ini, hingga kini belum ada komplain terkait kenaikan ini. Karena jumlah pelanggannya tidak terlalu banyak," ujarnya.
Sementara itu, untuk pelanggan lainnya, Kusumawan tidak mengetahui berapa besaran tarif yang akan diberlakukan karena belum menerima SK untuk menaikkan tarif per 1 Juli nanti.
Namun demikian, lanjutnya, pihaknya sudah melakukan sosialisasi ke masyarakat yang menggunakan listrik untuk golongan 1.300, 2.200, 3.500, 4.400 dan 5.500 VA, terkait kenaikan tarif dengan menyurati dan siaran setiap hari di RRI.