REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta terus mendorong keberadaan usaha mikro, kecil dan menengah warung angkringan sebagai penggerak ekonomi masyarakat.
"Usaha angkringan selama ini menjadi tumpuan ekonomi sebagian masyarakat Sleman. Dari tahun ke tahun, jumlah pelaku usaha ini terus bertambah dan salah satu sentranya ada di Kecamatan Depok, Sleman," kata Camat Depok Budiharjo, Sabtu (28/6).
Menurut dia, di wilayahnya memiliki banyak UMKM yang potensial untuk dikembangkan. Pelaku usaha angkringan perlu dibina terutama menyangkut higienitas, agar kualitas dagangannya meningkat dan mampu bersaing dengan usaha kuliner berkelas," katanya.
Sedangkan Bupati Sleman Sri Purnomo juga memberikan dukungan atas gagasan pengembangan usaha angkringan.
"Warung angkringan merupakan budaya masyarakat yang tidak lekang oleh jaman," kata Sri Purnomo.
Menurut dia, warung angkringan juga dapat menjadi tempat komunikasi yang efektif, karena mampu mempertemukan orang dari berbagai kalangan.
"Bahkan warung angkringan juga mampu mengikuti perkembangan jaman dengan menyediakan fasilitas yang dibutuhkan pelanggan. Saat ini sudah banyak angkringan yang sediakan fasilitas 'hotspot' ataupun 'wifi' bagi konsumennya. Dagangan yang dijual pun bervariasi," katanya.
Sri Purnomo mengatakan, Pemkab Sleman mendukung langkah fasilitasi bagi pelaku usaha angkringan.
"Jumlahnya yang mencapai ribuan unit merupakan peluang untuk menciptakan
lapangan kerja dan menggerakkan perekonomian daerah sekitarnya. Selain pembinaan mengenai higienitas barang dagangan, penjual angkringan juga perlu diberi kemudahan akses modal dan bantuan sarana prasarana," katanya.