REPUBLIKA.CO.ID, SANGATTA -- Akibat gagal panen padi ladang tahun ini, puluhan Kepala Keluarga (KK) warga dusun Rindang Banua, Desa Sangkima, Kecamatan Sangatta Selatan meminta jatah beras miskin (raskin).
Sekretaris Desa Sangatta Selatan, H Efendy di Sangatta, Sabtu, mengatakan, selama beberapa tahun warga di Dusun Rindang Banua tidak pernah meminta beras miskin, karena mereka punya stok beras gunung.
"Baru tahun ini warga dusun Rindang Banua yang mayoritas suku Dayak datang meminta beras miskin. Alasannya mereka gagal panen," katanya.
Menurut dia, dusun Rindang Banua terdiri dari tiga Rukun Tetangga (RT) dengan penduduk sekitar 70-an KK, namun sebagian masih dalam kategori mampu, sehingga tidak semua warga diberikan raskin.
Dia mengakui, tahun-tahun sebelumnya mereka tidak bersedia diberikan raskin, tetapi sekarang mereka minta. Dan ini bisa dimaklumi karena memang buktinya gagal panen.
"Permintaan warga akan kami penuhi dalam waktu dekat, namun masih diusulkan ke Provinsi di Samarinda," katanya.
Sementara kepala Dusun Rindang Banua, Jiu mengatakan, sudah mengusulkan kepada kades agar warganya diberikan jatah raskin.
Menurut Jiu, warganya tidak menuntut banyak raskin, yang penting ada, karena memang betul-betul butuh akibat tahun ini semua ladang gagal panen.
"Kami gagal panen, karena saat padi mulai keluar terjadi perubahan cuaca musim kemarau mengakibatkan padi rusak dan kosong," katanya.
Ia mengatakan, warganya baru sekali ini meminta bantuan kepada pemerintah desa, itupun bantuan beras miskin. Makanya kami harap dalam waktu dekat terealisasi.