Ahad 29 Jun 2014 14:31 WIB

Polusi Cahaya Bandung Selatan Makin Parah

Mengamati benda-benda langit (ilustrasi)
Foto: WIKIPEDIA
Mengamati benda-benda langit (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -— Polusi cahaya yang semakin parah di kawasan Bandung Utara mengakibatkan terganggunya pengamatan benda langit yang dilakukan Obsevatorium Bosscha.

Peneliti dan dosen astronomi, Taufiq Hidayat, mengatakan waktu penggunaan bilboard perlu dibatasi untuk mengurangi polusi cahaya. “Siapa sih yang mau lihat bilboard kalau sudah jam 10 ke atas? Lebih baik dimatikan,” ujar dia.

Upaya tersebut juga menurut Taufiq mampu menghemat energi. Polusi cahaya sendiri, dijelaskan Taufiq, terjadi karena banyaknya cahaya non alami yang tidak terkendali sehingga berdampak pada langit yang terang. Padahal, pengamatan benda langit dapat maksimal dilakukan bila keadaan sekitar gelap sehingga akan mudah tampak cahaya dari benda langit yang diamati.

Pertumbuhan perekonomian di kawasan Bandung Utara yang meningkat menjadi salah satu penyebab timbulnya polusi cahaya.  Apalagi, sempat adanya keinginan untuk menjadikan Bandung Utara sebagai kawasan wisata terpadu. “Namun Pemerintah Provinsi berhasil menahan rencana tersebut dan membatasi pembangunan di KBU,” kata dia.

Guna mengatasi permasalahan polusi cahaya yang terjadi, Taufiq menjelaskan sudah terdapat pada Perda No. 1 Tahun 2008 tentang pengaturan pencahayaan di Bandung Utara. Dalam Perda tersebut, untuk mengurangi sky glow atau langit yang terang perlu dilakukan pemasangan tudung lampu pada lampu luar.

Selain menggunakan tudung lampu, masyarakat juga perlu memilih lampu jenis tertentu yang tidak terlalu menerangi langit.  Taufiq mengatakan, penggunaan lampu sodium LPS (Low Pressure Sodium) sangatlah tepat karena lampu tersebut berwarna kuning redup namun dapat menembus kabut. Pengaturan pencahayaan dengan pemasangan lampu vertikal juga harus dilakukan agar lampu tersebut dapat maksimal menyinari jalan.

“Jangan dipasang miring karena cahaya akan banyak yang bocor menyinari langit,” kata dia.

Observatorium Bosscha yang menjadi pusat pendidikan keantariksaan di Indonesia perlu dijaga dengan baik. Oleh sebab itu, Taufiq berharap agar masyarakat peduli terhadap dampak yang ditimbulkan dari adanya polusi cahaya itu. Bukan hanya berdampak bagi pengamatan astronomi tapi juga bagi aneka satwa dan lingkungan. (c65)

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement