REPUBLIKA.CO.ID, KARACHI -- Bulan Ramadhan kali ini bertepatan dengan cuaca terpanas di Pakistan. Warga Muslim Pakistan pun harus berpuasa di tengah terik matahari yang mencapai 50 derajat.
“Cuacanya sangat panas tahun ini, dan akan lebih panas lagi pada bulan depan,” kata Gulzar Hussein, salah satu pedagang di pasar Empress Karachi, seperti dilansir dari OnIslam.
Gulzar mengaku pernah merasakan panasnya matahari yang sangat menyengat seperti itu beberapa tahun yang lalu. “Saya tidak ingat kapan saya merasakan panasnya cuaca seperti ini. Mungkin beberapa tahun yang lalu,” katanya sambil mengusap keringat yang menetes dari wajahnya menggunakan sebuah handuk kecil yang digantungkan di pundaknya.
Meskipun begitu, pria tua ini mengatakan cuaca panas tak membuatnya ingin membatalkan puasa. Justru, ia mengaku siap melawan panasnya terik matahari yang sangat menyengat.