Senin 30 Jun 2014 09:59 WIB

Video Seks Mantan Bos Raksasa Farmasi Inggris Beredar

Perusahaan farmasi terbesar asal Inggris, GlaxoSmithKline Plc (GSK).
Foto: theguardian.com
Perusahaan farmasi terbesar asal Inggris, GlaxoSmithKline Plc (GSK).

REPUBLIKA.CO.ID, SHANGHAI -- Raksasa farmasi Inggris, GlaxoSmithKline (GSK), pada Ahad (29/6) mengkonfirmasi adanya rekaman video pribadi milik mantan pimpinan GSK Cina, Mark Reilly, yang saat ini tengah disidik atas kasus penyuapan kepada pejabat pemerintah dan rumah sakit di Cina. 

Surat kabar The Sunday Times melaporkan bahwa rekaman tersebut diambil tanpa sepengetahuan Reilly di apartemennya di Shanghai. Rekaman video tersebut memperlihatkan Reilly tengah bermesraan dengan pacar wanitanya yang berkebangsaan Cina.

Meski tidak jelas siapa pihak yang telah membuat rekaman video tersebut termasuk juga motif dibaliknya, namun video tersebut telah dikirimkan melalui email ke seluruh jajaran eksekutif GSK pada Maret 2013 lalu.

Juru bicara GSK, seperti dikutip Reuters, Senin (30/6),  telah membenarkan perihal keberadaan rekaman video tersebut. Namun, mereka tidak memberikan komentar mengenai hubungan antara rekaman video tersebut dengan skandal penyuapan yang saat ini tengah dalam proses penyidikan.

Pada Juli 2013 lalu, kepolisian Cina menemukan adanya bukti transfer senilai 3 miliar yuan (sekitar 482 juta dolar AS) dari GSK ke sejumlah rekening agen travel sebagai uang suap kepada para dokter dan pejabat pemerintah di Cina.

Kepolisian Cina pada Mei 2014 lalu sudah menjatuhi hukuman atas korupsi yang dilakukan Reilly. Reilly telah dilarang meninggalkan Cina. Hingga saat ini Reilly belum memberikan tanggapannya kepada media. Keberadaannya pun belum diketahui.

Tak hanya di Cina, tuduhan penyuapan serupa juga tengah dihadapi GSK di empat negara lainnya, yakni Polandia, Irak, Yordania, dan Libanon. Bulan lalu, Lembaga Tindak Kejahatan Penipuan Berat atau Serious Fraud Office (SFO) Inggris telah memulai penyelidikannya terhadap praktik komersial GSK.

SFO dalam pernyataan resminya membenarkan telah Membuka investigasi kriminal atas praktik-praktik komersial oleh GSK dan anak-anak perusahaannya. Penyelidikan itu, kata SFO, digelar atas informasi berharga dari whistleblower.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement