Senin 30 Jun 2014 13:18 WIB

Ini Alasan Wimar tak Lakukan Permintaan Maaf Secara Terbuka

Rep: C30/ Red: Citra Listya Rini
Wimar Witoelar (kiri)
Foto: antara
Wimar Witoelar (kiri)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wimar Witoelar menjadi sorotan publik atas foto yang diunggahnya beberapa waktu lalu karena dianggap telah menghina Muhammadiyah. Meski demikian, Wimar belum juga melakukan permintaan maaf secara terbuka ke publik.

Wimar mengaku sengaja tidak melakukan permintaan maaf secara terbuka ke publik karena tidak ingin membuat kasus ini menjadi besar dan menyita perhatian masyarakat luas. Wimar meminta apa yang disampaikannya ini dimaknai sebagai permintaan maafnya secara terbuka.

"Saya minta ini dipahami sebagai permintaan maaf saya ke seluruh masyarakat yang merasa tersinggung atas apa yang saya lakukan. Saya sungguh-sungguh minta maaf, ini murni kesalahan saya pribadi," katanya kepada Republika, Senin (30/6).

Wimar mengaku tidak ingin hubungan baik dengan Muhammadiyah menjadi terusik. Permintaan maaf ke Muhammadiyah secara langsung juga telah dia lakukan dan disebar di media sosial.

"Saya berhubungan baik dengan Muhammadiyah sejak menjadi aktivis mahasiswa. Saya juga berkawan baik dengan Pak Syafi'i Ma'arif, Pak Amien (Rais), dan Pak Din (Syamsudin)," ujar Wimar.

Wimar menambahkan dirinya menyambut baik atas upaya hukum yang ditempuh Pemuda Muhammadiyah yang melaporkannya ke polisi. Ia mengaku siap untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. "Saya akan pertanggungjawabkan apa yang saya lakukan," katanya.

Wimar meminta semua pihak untuk memahami sebab musabab ketika ia mengunggah gambar tersebut. Ia mengaku lalai telah mengunggahnya tanpa melihat isi dari gambar secara lebih detail.

Apa yang terjadi menurutnya adalah murni kelalaian akibat tidak memperhatikan secara teliti gambar yang dibuat orang lain itu. Sebelumnya, Ketua Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak melaporkan Wimar ke Mapolda Metro Jaya.

Tindakan Wimar yang mengunggah gambar dinilai menghina Muhammadiyah karena di dalamnya terdapat lambang Muhammadiyah. Pada gambar tersebut Wimar menulis istilah 'Gallery of Rogues, kebangkitan Bad Guys' yang seolah-olah gambar tersebut menuduh Muhammadiyah sebagai bajingan, kemudian kelompok bad guy.

Untuk itu, Dahnil melaporkan Wimar atas tuduhan penghinaan dan pencemaran nama baik sesuai KUHP juga pelanggaran UU ITE.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement