Senin 30 Jun 2014 16:28 WIB

Dua Dampak Kenaikan Tarif Listrik Bagi Pelanggan Rumah Tangga

Rep: C88/ Red: Nidia Zuraya
Meteran listrik, ilustrasi
Meteran listrik, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Sudaryatmo mengungkapkan, kenaikan tarif listrik akan membawa dua dampak bagi para pengguna rumah tangga. Dampak langsung menurutnya, akan dirasakan oleh rumah tangga R1 yaitu pengguna daya 1.300 VA.

“Dampaknya jelas, mereka akan membayar tarif listrik lebih mahal,” kata Sudaryatmo saat dihubungi ROL, Senin (30/6).

Namun, dampak tak langsung juga akan dirasakan oleh rumah tangga yang memakai daya 900 VA. Rumah tangga ini akan merasakan dampak kenaikan harga barang karena biaya produksi ikut meningkat. “Meski mereka tidak membayar listrik lebih mahal namun pengeluaran mereka juga meningkat karena harga barang di pasaran ikut naik,” papar Sudaryatmo.

DPR dan pemerintah menyetujui rencana kenaikan tarif listrik yang berlaku mulai 1 Juli 2014. Dalam pandangan YLKI, konsumen seolah dijebak karena ketika Dirut PLN dijabat oleh Dahlan Iskan, mereka ditawari menaikkan tambah daya secara gratis. YLKI menilai, rumah tanggah pengguna daya 900 VA tidak seluruhnya warga menengah ke bawah.

Sudaryatmo mengatakan, banyak rumah tangga yang dayanya 900 VA tetapi mereka menggunakan AC. Demikian sebaliknya, tidak semua pengguna daya 1.300 VA adalah rumah tangga mampu. Terkadang mereka memasang daya menjadi 1.300 VA karena PLN hanya bisa memberikan opsi itu dan tidak ada tawaran 900 VA.

Kondisi demikian dianggap tidak adil. “Pemakaian untuk konsumsi kok disubsidi? Ini tidak adil,” kata Sudaryatmo.

Sudaryatmo melanjutkan, kebijakan akan lebih adil jika menerapkan sistem kuota. “Misalnya khusus pemakaian 60 kWh disubsidi dan selebihnya menjadi tanggungan masing-masing konsumen,” imbuhnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement