REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Demi menumbuhkan bibit-bibit penghapal Alquran di Indonesia, Yayasan Daarul Qur’an (Daqu) membangun berbagai tempat penghapal Alquran. Mulai dari pondok pesantren, Rumah Tahfidz hingga Rumah Qur’an. Daqu saat ini bahkan tengah menargetkan pembangunan 100 cabang pesantren Daarul Qur’an diberbagai daerah.
“Kami sudah dan sedang mendirikan pesantren Tahfidz Daarul Qur’an di berbagai daerah di Indonesia, seperti di Tangerang, Ambon, Cikarang Semarang, Lampung, dan Serang,” ujar Direktur Eksekutif Daarul Qur’an Tarmizi Ashidiq, Senin (30/6).
Di skala yang lebih kecil, Daqu menghadirkan program Rumah Tahfidz. Saat ini lanjutnya, ada 4.000 Rumah Tahfidz yang sudah berdiri. “Program Rumah Tahfidz terus berkembang karena setiap pribadi maupun institusi dapat mendirikan Rumah Tahfidz Mandiri dengan blueprint yang kami susun,” tambahnya.
Tak hanya menyasar di kota besar, pembangunan Rumah Quran juga menyentuh daerah pedalaman seperti di lereng Gunung Merapi dan pedalaman di Nusa Tenggara Timur.
“Kami memberi insentif dana untuk membangun berpuluh rumah sederhana secara gotong royong bagi warga miskin dan korban bencana alam. Rumah-rumah ini nantinya akan menjadi semacam unit-unit pondok dalam kesatuan Kampung Qur’an. Jadi ini semacam model pengembangan pesantren di sebuah komunitas,” tutupnya.