REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi IV Semarang menyebutkan calon penumpang yang membeli tiket secara online di luar loket mendapatkan diskon Rp 7.500 per tiket. "Kebijakan diskon tiket ini mulai kami terapkan pada 1 Juli 2014 untuk membudayakan pembelian tiket secara online," kata Kepala Humas PT KAI Daops IV Semarang Suprapto di Semarang, Senin (30/6).
Ia menjelaskan selama ini masyarakat masih ada yang memilih mengantre di loket-loket yang ada di stasiun untuk membeli tiket ketimbang membeli tiket di gerai-gerai eksternal mitra PT KAI. Pembelian tiket dapat dilakukan di luar loket, seperti di gerai Alfamart, Indomart, Alfamidi, Alfa Express, Tiki, Kantor Pos, Pegadaian, dan agen-agen resmi tiket maupun pemesanan melalui website.
Namun, kata dia, ada sebagian masyarakat yang enggan membeli tiket secara online karena menganggap harganya terpaut lebih mahal dibandingkan dengan membeli tiket di loket yang ada di stasiun-stasiun. "Memang ada selisih, semacam charge (biaya) untuk transaksi sebesar Rp 7.500 untuk sekali transaksi. Jadi, beli satu tiket kena Rp 7.500, beli empat tiket juga kena biaya Rp 7.500," katanya.
Menurut dia, masyarakat selama ini belum memahami charge sebesar Rp7.500 itu hanya dikenakan sekali transaksi untuk maksimal empat tiket, bukan dikenakan untuk setiap pembelian tiket. "Ya, charge sebesar Rp 7.500 itu yang membuat orang enggan membeli tiket secara online atau di luar loket. Jadi, kebijakan kami beri diskon Rp7.500 per tiket untuk pembelian secara online," katanya.
Sebenarnya, kata dia, penumpang diuntungkan dengan diskon tersebut karena tidak diberikan untuk sekali transaksi, tetapi untuk setiap lembar tiket yang dibelinya di gerai-gerai eksternal mitra PT KAI. "Bisa beli lewat online atau di gerai eksternal mitra PT KAI, dapat diskon Rp 7.500 per tiket. Penumpang diuntungkan, kalau beli lebih dari satu tiket kan hematnya banyak, tinggal dikali saja," katanya.
Suprapto mengatakan sekarang ini perbandingan calon penumpang yang membeli tiket di loket dan luar loket mencapai 40:60 sehingga sudah semakin banyak masyarakat yang sadar dengan efisiensi dan efektivitas. "Harapan kami, pemberian diskon ini bisa semakin menyadarkan masyarakat untuk tidak lagi mengantre di loket. Semula, diskon ini direncanakan mulai 1 September 2014, namun kami percepat per 1 Juli 2014," katanya.