REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat (AS) mengirimkan sebanyak 300 tentara tambahan ke Irak. Penambahan pasukan ini ditujukan untuk meningkatkan keamanan di Kedutaan Besar AS dan melindungi warga negara mereka di Baghdad.
Gedung Putih mengumumkan sebanyak 200 tentara telah tiba pada Ahad (29/6) dan Senin (30/6). Tentara tambahan ini dikirim, selain untuk meningkatkan keamanan warga dan properti AS, juga untuk menjaga keamanan rute perjalanan di Baghdad.
Sementara itu Sekretaris pers Pentagon, John Kirby mengatakan 100 tentara AS yang menetap di Timur Tengah sejak pertengahan Juni akan dipindah ke Baghdad. Seluruh pasukan ini, menurut Kirby akan di kerahkan untuk memberi dukungan keamanan dan logistik.
"Keberadaan pasukan tambahan akan memungkinkan kedutaan untuk melanjutkan misi diplomatik kritis dan membantu Irak menghadapi ISIS," ujar John Kirby, dalam sebuah pernyataan tertulis sebagaimana dilansir c66, Senin (30/6).
Presiden AS Barack Obama telah mengesampingkan pengiriman pasukan tempur negaranya kembali ke Irak. Namun, Obama mengatakan pasukan keamanan akan menetap di Irak, hingga keadaan di negara tersebut membaik.
Sementara itu, Departemen Luar Negeri AS mengumumkan saat ini sedang melakukan pemindahan sementara sejumlah staf kedutaan di Baghdad. Beberapa staf akan dipindah ke kantor konsulat AS di Irbil dan Basra. Hal ini disebabkan sejumlah staf, telah meninggalkan Baghdad, awal bulan lalu.