Selasa 01 Jul 2014 19:21 WIB

Tambang Emas Tertua di Australia Ditutup

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, AUSTRALIA -- Situasi bisnis dan keuangan yang sulit membuat sebuah tambang tertua di Australia ditutup. Tambang tersebut ditutup hari Selasa (1/7) dan akan memasuki tahap perawatan dan pemeliharaan. Selama masa operasinya, 6 juta ons emas berhasil ditambang.

Norseman Gold, yang berada 200 km di Selatan kalgoories di Australia Barat, sudah beroperasi lebih dari satu abad. Namun karena situasi ekonomi yang sulit dan biaya untuk mengelola tambang yang terus meningkat menjadi pertanda berakhirnya pertambangan yang sudah memproduksi hampir 6 juta ons emas sepanjang usianya.

Analis independen pasar, Peter Strachan mengatakan hal ini menjadi hari yang menyedihkan bagi tambang yang sudah banyak memberi lahan pekerjaan di industri tambang.

"120 tahun penambangan emas di Norseman, itu adalah suatu babak yang baik dan mereka telah menambang hampir enam juta ons emas," kata Strachan, baru-baru ini.

"Sepertinya mereka baru saja kehabisan keberuntungan, atau kehabisan uang, untuk terus berinvestasi dan mencari emas baru untuk ditambang."

Tetapi Strachan melihat ada peluang untuk produksi emas di kawasan tersebut, bahkan mungkin dengan menggunakan infrastruktur yang ada di tambang Norseman di masa yang akan datang.

"Maka mungkin akan ada kesempatan dimana perusahaan, dalam rentang tiga, empat, lima tahun ke depan memanfaatkan infrastruktur yang ada," tambahnya.

"Keadaan seperti ini akan selalu dalam suatu periode yang bergulir, mereka datang dan pergi, dan saya kira akan ada perputaran yang lain dan orang-orang akan menemukan lebih banyak emas di kawasan ini dan tentunya bila ada fasilitas di sana untuk mengambil biji emas dan memprosesnya, ini akan lebih mudah untuk beroperasi." tambah Strachan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement