Burdim, Takjil Khas Ramadhan di Libya

Rep: c64/ Red: Agung Sasongko

Selasa 01 Jul 2014 20:00 WIB

Ramadhan di LIbya Foto: AP Ramadhan di LIbya

REPUBLIKA.CO.ID, TRIPOLI -- Suasana Libya selepas perang saudara mulai membaik. Umat Islam di sana pun menyambutnya dengan berbagai tradisi.

Nasruddin Latief, yang selama tiga tahun berdiam di Libya sebelum jatuhnya Khadafi, mengaku setiap Ramadhan selalu menggelar agenda besar. Misalnya saja, Majelis Tilawatil Quran (MTQ). Biasanya, MTQ tersebut rutin dilaksanakan pada setiap perayaan rakyat Libya setiap 9 Sepetember dan Ramadhan.

Ia mengatakan, terdapat satu hidangan khas Libya yang ia rindukan ketika meningglakan Libya yaitu burdim. Burdim merupakan daging kambing yang dipotong besar-besar hanya dibumbui garam dan merica kemudian dimasukkan ke dalam kuali besar yang ditanam di dalam tanah dan dimasak dengan bara api, selama 2 jam lebih. Ia juga mengagumi masyarakat Libya yang sekitar 50 persen adalah para hafidz, hafidzah.

Namun, saat kejatuhan Qaddafi. Ia sulit mencari makanan, akhirnya ia berburu mencari restoran seperti di restoran Cina, Turki dan lainnya. Dikarenakan setiap toko yang pemiliknya warga Libya pasti sudah tutup menjelang Maghrib. Waktu shubuh di Libya sekitar jam 03.30 pagi sedangkan waktu Maghrib sekitar jam 08.00 malam.

Terpopuler