REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Warga Kashmir mulai melaksanakan Ibadah puasa Ramadhan pada Senin. Keputusan itu diumumkan pada Ahad malam, setelah pihak berwenang melihat hilal.
Pengumuman resmi masuknya Ramadhan disampaikan oleh Mufti Besar ahli fiqih Bashirudin Ahmad melalui stasiun televisi negara.Setelah pengumuman tersebut, umat Muslim di wilayah itu memenuhi masjid di tempat tinggal mereka pada Ahad malam untuk menunaikan Shalat Tarawih.
Gubernur Wilayah itu N.n. Vohra dan Kepala Menteri Omar Abdullah telah menyampaikan sambutan mereka kepada umat Muslim Kashmir berkaitan dengan datangnya Ramadhan.
"Ini adalah kesempatan untuk tunduk pada hukum Allah dan kembali membaktikan diri dengan mengerjakan puasa, beribadah sampai larut malam, memperlihatkan cinta dan kebaikan kepada orang lain serta memperlihatkan toleransi terbesar bukan hanya dengan menghindari makan dan minum tapi dengan menghindari semua perbuatan yang mengakibatkan dosa serta merugikan manusia," kata Abdullah.
Komite rukyatul hilal (melihat bulan) di India dan Pakistan berkumpul untuk melihat bulan sabit baru sebagai pertanda datangnya Ramadhan pada Sabtu (28/6), atau tanggal 29 Syaban.
Namun komite tersebut, setelah gagal melihat bulan sabit baru, mengumumkan bahwa Senin adalah hari pertama bulan kesembilan dalam Kalendar Hijriyah itu, demikian laporan Xinhua, Selasa malam.
Ahad menandai hari ke-30 bulan kedelapan, Syaban, dalam Kalendar Hijriyah di anak benua tersebut, sehari lebih lama dibandingkan dengan Arab Saudi dan negara lain Timur Tengah.
Umat Muslim, termasuk perempuan dan pemuda, bangunan setelah lewat tengah malam untuk makan sebelum fajar, yang disebut Sahur. Selama Ramadhan umat Muslim memohon ampunan dari segala dosa, berdoa dan memohon bantuan dalam menahan diri dari melakukan "perbuatan setan".
"Disiplin spiritual dimaksudkan untuk melatih manusia mengenai cara menahan diri," kata Mukthar Ahmad, seorang intelektual dalam Kajian Islam. "Puasa bertujuan mencapai kebersihan batin dan dengan menahan diri dari makan dan minum, umat Muslim diharapkan menjauhkan diri dari dusta, korupsi dan dosa lain."
Cendekiawan tersebut menekankan bahwa umat Muslim harus berjuang untuk memelihata fikiran yang jernih dan menghindari pemandangan tak seronok serta berguncing selama Ramadhan.
Di Ibu Kota Musim Panas Kashmir-India, Kota Srinagar, dan kota utama lain, semua tempat makan, termasuk restoran, kios teh dan toko es krim tetap tutup selama siang hari Ramadhan. Namun pasar di seluruh wilayah itu menyaksikan banyaknya pembeli yang membeli buah dan korma untuk mereka berbuka puasa, atau ifthar.