REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Kasus perselingkuhannya dengan Bill Clinton terungkap satu dekade silam. Namun, Monica Lewinsky masih merasakan dampak dari perselingkuhan itu,
"Saya perempuan yang paling dipermalukan di seluruh dunia,” ujarnya, menurut preview wawancara yang muncul di acara “Today” yang ditayangkan NBC pada Selasa (2/7) kemarin.
Hubungan asmara yang menyebabkan Clinton diberhentikan oleh DPR pada tahun 1999. Senat membebaskannya dan Clinton menyelesaikan masa jabatan keduanya pada tahun 2001.
Dalam wawancara dengan National Geographic, ia ingat suatu hari di tahun 1998 ketika jaksa khusus Kenneth Starr mengeluarkan laporan tentang skandal tersebut, termasuk detil yang sangat rinci tentang hubungannya dengan Clinton, menjadi salah satu hari terburuk dalam hidupnya.
"Saya tidak pernah merasa sangat dipermalukan seperti saat itu," ujar Lewinsky. "Maksud saya, saya dipermalukan bertubi-tubi."
Lewinsky buka mulut bulan lalu dalam sebuah artikel untuk majalah Vanity Fair, di mana ia mengatakan bahwa ia sangat menyesali apa yang pernah terjadi dan bertekad untuk menentukan akhir yang berbeda tentang kisahnya.
Senator dari Kentucky Rand Paul, kemungkinan calon presiden dari Parta Republik, menunduh Partai Demokrat munafik karena mengklaim mendukung hak-hak perempuan sementara memaafkan perilaku Bill Clinton terhadap Lewinsky.