REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Djoko Suyanto menghimbau kepada seluruh eleman masyarakat dan kandidat capres-cawapres untuk memelihara dan meningkatkan kualitas pemilihan presiden 2014.
“Proses transisi demokrasi tidak hanya harus dipelihara akan tetapi kita harus tingkatkan kualitasnya. Pemerintah, parpol, penyelenggara pemilu, aktivis, cendekia, semua ikut bertanggung jawab dalam meningkatkan kualitas demokrasi kita,” ujarnya saat konferensi pers sesuai rapat koordinasi menyangkut pengamanan pilpres 2014 di Kemen Polhukam, Rabu (2/7).
Selain itu, ia menuturkan setiap kandidat melalui para kader harus ikut menjaga konstituen dan simpatisan untuk menciptakan suasana nyaman dan aman. Dengan begitu, rakyat dapat menyalurkan aspirasi dengan bebas tanpa intimidasi tekanan dan pengaruh dari hal yang tidak diinginkan
”Masyarakat diharapkan bekerja sama dengan aparat keamanan setempat dalam menciptakan suasana yang sejuk dan mengawal sampai pencoblosan,” ungkapnya.
Kalau nantinya muncul ketidakpuasan, ia menghimbau agar dilaporkan kepada pihak yang berwenang sesuai dengan aturan. Hal itu untuk menghindari tindakan anarkis dan main hakim sendiri.
"Itu merugikan masyarakat lebih besar. Sekaligus mencederai kematangan demokrasi,” ujarnya.
Djoko Suyanto pun meminta agar masyarakat tidak mudah terpancing untuk isu yang mengadu domba serta tindakan kekerasan melakukan perbuatan melawan hukum.
“Setiap isu yang bereda hendaknya dicerna dan diteklti sematang mungkin. Setiap anggota masyarakat diharapkan melaporr serta masyarakat dihimbau menggunakan hak pilih di TPS terdekat,” ungkapnya.
Dalam rapat koordinasi menyangkut pengamanan pilpres di kementerian koordinator politik hukum dan keamanan. Hadir, Panglima TNI Jenderal Moeldoko, Kapolri Jenderal Polisi Sutarman, Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD), Jenderal TNI Budiman dan Kepala BIN, Marciano Norman.