REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Kepemimpinan Palestina menyatakan pihaknya meminta Israel bertanggung jawab atas kematian seorang remaja Yerusalem Timur sebagai aksi yang diduga balas dendam atas pembunuhan tiga remaja Israel.
Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, dalam satu pernyataan menuntut Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengutuk pembunuhan itu. Dia mendesak Israel mengambil langkah-langkah konkret untuk menghentikan serangan-serangan (balas dendam) dan kekerasan yang disebabkan oleh eskalasi Israel.
Juru bicara presiden, Nabil Abu Rudeina, dalam pernyataan terpisah menyalahkan pihak Israel. "Israel bertanggung jawab penuh atas pembunuhan remaja itu dan kami menuntut para pelaku ditemukan dan bertanggung jawab," kata dia.
Kekerasan itu telah memicu gelombang huru-hara di Shuafat, dekat Yerusalem Timur, dengan ratusan orang Palestina bertopeng melempar batu-batu ke arah polisi Israel.
Segera setelah komentar-komentar dikeluarkan pihak Palestina itu, Netanyahu mengeluarkan satu pernyataan yang mengutuk pembunuhan tiga remaja Israel dan mendesak penguasa itu untuk mempercepat penyelidikan.
Polisi Israel telah membenarkan penemuan satu jasad di hutan Yerusalem Barat. Tetapi, Israel belum secara resmi menyatakan jasad itu ialah Mohammaed Abu Khder (16) yang diberitakan diculik dari sektor bagian timur kota itu yang berada di wilayah Arab sebelum fajar.
''Namun Menteri Keamanan Publik, Yitzhak Aharonovitch, membenarkan ada kaitan antara hilangnya remaja itu dan jasad yang ditemukan di satu hutan di Yerusalem Barat,'' tulis laman Walla news.