Kamis 03 Jul 2014 23:15 WIB

Penduduk Satu Kota Dipindahkan Karena Ancaman Karsinogen

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, ADELAIDE -- Sejumlah penduduk yang tinggal di daerah Clovelly Park, di daerah pinggiran selatan kota Adelaide diinstruksikan untuk pindah dari tempat mereka tinggal. Instruksi serius ini disampaikan  pemerintah setelah udara, tanah dan air tanah di daerah tersebut dideteksi mengandung karsinogen (bahan-bahan yang menyebabkan kanker).

Penduduk setempat sebenarnya sudah mengetahui kondisi lingkungan tempat mereka tinggal yang terkontiminasi namun mereka berpikir bahwa semuanya aman-aman saja. Namun, dalam keputusan terbarunnya, pemerintah Australia Selatan telah menginstruksikan kepada hampir 30 penduduk di daerah tersebut untuk segera pindah.

Sementara itu Menteri Lingkungan Hidup Ian Hunter mempertimbangkan untuk menghancurkan beberapa rumah."Ada kemungkinan rumah-rumah tersebut akan dihancurkan dan rumah baru akan dibangun dengan mekanisme baru," ujarnya, baru-baru ini.

Penduduk yang tinggal di tiga jalan di daerah Clovelly Park sudah diberi tahu bahwa mereka akan direlokasi selama beberapa bulan kedepan karena adanya indikasi kontaminasi bahan kimia trichloroethylene pada sampel udara.

Pihak berwenang yakin bahwa bahan ini dapat menyebabkan seseorang menderita kanker jika terpapar dalam jangka waktu yang lama. 

Kandungan Trichloroethylene di daerah tersebut dipercaya berasal dari polusi industri otomotif yang ada di sana.

Peter Dolan dari Kelompok Perlindungan Lingkungan Hidup (EPA) sepakat dengan keputusan pemerintah. "Masalahnya adalah mengusahakan bahwa kita bisa membuat rumah-rumah tersebut bisa ditinggali lagi," ujarnya.

Namun beberapa penduduk Clovelly Park merasa kecewa dengan tindakan pemerintah yang dinilai terlambat. "Itu hal biasa bagi pemerintah. Mereka tidak akan mengatakan apa-apa sampai detik terakhir," ujar seorang penghuni yang tidak mau disebutkan namanya," katanya. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement