REPUBLIKA.CO.ID, MANADO – Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Sinyo Harry Sarundajang menilai ibadah puasa di bulan suci Ramadhan 1435 Hijriah bisa menjadi momentum untuk meningkatkan kerukunan antarumat beragama.
Hal itu disampaikan Gubernur Sarundajang pada acara buka puasa bersama jajaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulut di Kompleks Gubernuran Bumi Beringin Manado, Rabu (2/7) malam.
Dalam acara yang dihadiri Wakil Gubernur Sulut Djouhari Kansil, Sekdaprov SR Mokodongan, tokoh masyarakat dan tokoh agama itu, Gubernur Sarundajang menilai acara buka puasa ini bisa mempererat tali persaudaraan sesama beragama.
Ibadah puasa ini akan membawa rahmat dan hidayah dalam memantapkan hubungan keimanan kepada Allah SWT dan juga memperkokoh kualitas hubungan antara sesama umat manusia, menciptakan pribadi-pribadi beriman, berakhlak mulia, serta pribadi senantiasa berbuat amal dan bertakwa.
"Umat yang bertakwa adalah umat yang secara terus menerus berlomba-lomba mengalahkan sifat duniawi, umat yang menaburkan benih kebaikan kepada sesama, umat yang secara terus menerus memanifestasikan kesalehan individual dan kesalehan sosial, serta umat yang senantiasa menjauhi hal-hal dilarang," katanya.
Oleh karena itu, momentum puasa ini harus dilaksanakan dengan keimanan dan keikhlasan. "Saya sangat berbahagia karena puasa pada hari ke-4 ini secara keseluruhan berjalan aman. Tentunya dengan mengedepankan kerukunan umat beragama," ujar Sarundajang.
Acara buka puasa bersama jajaran Pemprov Sulut itu berlangsung penuh kekeluargaan ditandai dengan berbuka dan shalat Maghrib berjamaah dan diakhiri dengan makan bersama.