REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Sudah menjadi tradisi, setiap Kamis Masjid Gedhe Kauman menyiapkan iftar berupa gulai kambing. Tak heran, bagi mereka yang tahu tradisi ini bakal menyempatkan diri berbuka di sana. Masjid pun ramai dengan jamaah.
"Setiap hari Kamis sore menjelang Maghrib di bulan Ramadhan di Masjid Gedhe Kauman berbeda dengan hari lainnya. Di Masjid ini penuh dengan jamaah yang mau berbuka puasa," kata Panitia Ramadhan 1435 H/ 2014 H Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta Djudjuk Inhari Edi pada ROL, Kamis (3/7).
Jamaah yang datang tidak hanya berasal dari sekitar masjid, tetapi juga berasal dari daerah lain, seperti Bantul, Kulonprogo, Sleman dan Gunung Kidul. Lantaran banyak jamaah yang datang, panitia masjid pun meningkatkan jumlah porsi iftar. Harapannya, seluruh jamaah kebagian.
''Sekitar empat tahun yang lalu kami menyiapkan iftar gulai kambing 300 porsi , sekarang 1200 porsi,''kata dia. Sementara itu tahun lalu iftar gulai kambing yang disiapkan sekitar 800 porsi. ''Meskipun semakin meningkat porsi gule kambing yang disediakan Alhamdulillah donaturnya juga semakin banyak, bahkan semakin bertambah. Padahal ada dua donatur iftar gule kambing gule yang meninggal. Untuk Ramadhan ini,'' ujarnya.
Beruntung, banyak donatur yang menyumbangkan iftar gulai kambing. Saat ini, sudah ada tujuh donatur yang bersedia. Dari lima donatur masing-masing memberikan sedekahnya untuk 1000 porsi gulai kambing. Sedangkan dua donatur lainnya masing-masing memberikan sedekahnya untuk 500 porsi gulai kambing.
''Karena hari Kamis di Bulan Ramadhan ini ada empat kali, maka yang satu kali iftar gulai kambing disiapkan pada waktu ada donor darah yang dilaksanakan 6 Juli,'' kata dia.
Setiap hari, iftar di masjid Gedhe Kauman ini selalu berupa nasi dan sayuran. Tradisi ini sudah sejak Hamengku Buwono VIII dan KH Ahmad Dahlan masih hidup. Iftar yang disiapkan selain hari Kamis, antara lain brongkos telur, sambel goreng ndeso, bestik daging cincang asem-asem dan telur dadar, sop dan ayam goreng.