Jumat 04 Jul 2014 10:34 WIB

AS Hibahkan Rp 3,66 Miliar untuk Ekonomi Hijau Indonesia

Rep: Dwi Murdaningsih/ Red: Nidia Zuraya
Emisi karbon
Foto: concurringopinions.com
Emisi karbon

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pemerintah Amerika Serikat (AS) memberikan bantuan hibah sebesar 332,5 juta dolar AS (Rp 3,66 miliar) selama lima tahun untuk fasilitas kemakmuran hijau di Indonesia. Dana ini akan digunskan untuk memperluas penggunaan energi terbarukan dan mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil. Hibah ini terangkum dalam program Compact Millennium Challege Corporation (MCC).

Wakil Duta Besar Amerika untuk bidang ekonomi rendah karbon Kristen Bauer mengatakan hibah ini merupakan realisasi dari kerjasama dua negara di bidang pembangunan ekonomi rendah karbon yang disepakati presiden Amerika Barack Obama dan presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono.

Proyek kemakmuran hijau ini akan mendanai dan mendukung proyek yang menyasar pertumbuhan ekonomi yang bersahabat. Di tahap awal ini, ada 13 kabupaten di 4 propinsi yang akan dilibatkan yaitu Jambi, Sulawesi Barat, NTT dan NTB. Lokasi ini dipilih berdasarkan potensi pertumbuhan ekonomi dan potensi energi terbarukan.

Wakil Kepala BAppenas Lukita D Tuwo mengatakan proyek yang didanai di empat propinsi tersebut diharapkan akan menajdi model yang bisa diadaptasi Indonesia dalam membangun perekonomian yang ramah lingkungan dui propinsi lainnya. "Jadi makmur itu tidak harus merusak lingkungan, nantinya proyek ini diharapkan bisa dilakukan di daerah lain dengan uang kita sendiri," ujar Lukita, Kamis (3/7).

Proyek ini melibatkan pemerintah, swasta dan LSM. Harapannya, masyarakat juga bisa mendapatkan kesempatan untuk mengakses dana ini.

Ada tiga skema yang bisa digunakan yakni fasilitas hibah kemitraan dengan mengajar swasta untuk ikut bersama membiayai dan menjalankan proyek, hibah pengelolaan sumber daya alam berbasis masyaraat dan hibah energi terbarukan. Baik pihak swasta maupun LSM mendapatkan kesemapatan untuk membuat proposal guna mendapatkan dana untuk mendukung program kemakmuran hijau ini.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement