REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Presiden Senegal Macky Sall Jumat memberhentikan Perdana Menteri Aminata Toure, yang telah menempati posnya sejak September lalu, kurang dari sepekan setelah partainya yang berkuasa kalah dalam pemilihan-pemilihan lokal.
"Fungsi-fungsi Aminata Toure telah dihentikan," tulis satu dekrit yang ditandatangani Presiden Sall, yang salinannya diperoleh kantor berita AFP.
Seorang pejabat di kantor kepresidenan menyatakan bahwa pengunduran perdana menteri "berarti pemerintahan itu telah dibubarkan".
Toure, 51, adalah ketua Aliansi Republik dan diangkat perdana menteri tahun lalu menggantikan petahana Abdoul Mbaye.
Pemberhentian terjadi kurang dari sepekan setelah hasil-hasil sementara pemilihan lokal pada 29 Juni menunjukkan APR kalah di Dakar dan kota-kota besar lain di seantero negara itu. Hasil resmi masih ditunggu.
Banyak anggota pemerintahan yang mencalonkan diri dalam pemilihan-pemilihan lokal kalah di wilayah mereka -- suatu tamparan bagi APR, yang hanya menguasai sedikit kota sebelum pemilihan dan berharap memperkuat kembali basis-basis dukungan lokalnya.
Lebih 5,3 juta orang berhak untuk memberikan suara di lebih 2.700 tempat pemilihan di seluruh Senegal.
"Sejak kekalahannya oleh Khalifa Sall, dia berada di kursi panas," komentar radio nasional RTS.
Namun, koalisi "Benno Bokk Yaakaar" (Bersama dengan Harapan Sama) yang memerintah diberitakan menang di lebih 70 persen konstituensi di negara itu.
Toure memiliki gelar sarjana ekonomi dan manajemen dari universitas-universitas di Senegal, Prancis dan Amerika Serikat dan bekerja untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa di beberapa negara.
Ia merupakan wanita perdana menteri kedua di Senegal setelah Madior Boye, yang memimpin pemerintahan antara Maret 2001 dan November 2002.
Dalam pernyataan kebijakan pemerintahannya, Toure berjanji akan memenuhi tuntutan sosial dan memulai kembali ekonomi negerinya.