Sabtu 05 Jul 2014 23:10 WIB

Keutamaan Shalat Tarawih

Red: Damanhuri Zuhri
 Umat muslim melaksanakan shalat taraweh berjamaah di malam terakhir Ramadhan di Masjid Istiqlal, Jakarta, Selasa (6/8) malam.  (Republika/Agung Supriyanto)
Umat muslim melaksanakan shalat taraweh berjamaah di malam terakhir Ramadhan di Masjid Istiqlal, Jakarta, Selasa (6/8) malam. (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Prof Ahmad Satori Ismail

Ramadhan merupakan bulan panen pahala. Ibadah wajib dilipatgandakan 70 kali lipat dan sunah disejajarkan dengan ibadah wajib. Pada bulan suci ini, Allah SWT memberikan sarana menghapus dosa pada masa lampau.

Di antara sarana itu, yakni shalat Tarawih. Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang menunaikan qiyam Ramadhan (sebulan penuh) dengan keimanan (meyakini pahala yang dijanjikan Allah) dan mencari pahala dari Allah maka dosanya yang terdahulu akan diampuni.” ( HR al-Bukhari dan Muslim).

Dosa yang diampuni, menurut Ibnu Al Mundzir, mencakup dosa besar dan kecil. Berbeda dangan An-Nawawi yang mengatakan, dosa yang kecil saja yang dihapus melalui shalat malam tersebut. Kendati demikian, shalat Tarawih memperingan dosa besar.