REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Kelompok gerilyawan Taliban meledakkan tanker minyak dan menyebabkan sekitar 200 truk tanker minyak terbakar, pada Sabtu (5/7) malam waktu setempat. Yang mana ratusan tanker tersebut guas sebagai bahan bakar untuk pasukan NATO di luar ibukota Afghanistan.
Reuters mengabarkan pada Sabtu (5/7), kebakaran tersebut menyebabkan besarnya api yang berkobar. Kelompok gerilyawan mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Dikarenakan tujuan bahan bakar tersebut guna ditujukan untuk pasukan NATO.
“Jumlah tanker yang terbakar masih belum jelas, namun berdasarkan laporan awal dari polisi jumlah tanker yang terbakar sekitar 200 tanker,” begitu pernyataan Kementerian Dalam Negeri.
Dalam tayangan televisi menunjukan bahwa asap hitam mengepul sangat tebal dilokasi kebakaran. Dengan banyaknya puing-puing yang hangus terbakar dan menyebar ke seluruh lokasi tersebut.
Hingga kini, belum diketahui dengan jelas bagaimana kebakaran tersebut terjadi. Namun, beberapa media Afghanistan melaporkan bahwa pemberontak Taliban telah menembakan roket ke tanker akhir Jumat (4/7). Sampai saat ini tidak ada laporan tentang korban yang tewas.
Peristiwa tersebut terjadi ketika Afghanistan mempersiapkan untuk mengumumkan hasil awal putaran final pemilihan presiden pada Senin (7/7). Masing-masing dua calon yang bersaing saling menuduh satu sama lain telah melakukan penipuan massa.
Bahkan, sebelum pemilu dilaksanakan Taliban telah bersumpah untuk mengganggu proses pemilu. Bahkan, pada Kamis (3/7) lalu militan Taliban menembakkan roket ke bandara internasional Kabul dan menghancurkan sebuah helikopter.