Ahad 06 Jul 2014 15:15 WIB

PNM Agresif Bina UMKM Medan

Pengusaha UMKM
Foto: Ditjen Pajak
Pengusaha UMKM

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN –- PT Permodalan Nasional Madani (Persero) semakin agresif dalam menjalankan fungsinya sebagai BUMN pemberdaya UMKM. Salah satu caranya yakni dengan menyelenggarakan kegiatan pelatihan  dan pendampingan usaha di Medan, Sumatera Utara.

Andi Estetiono, pemimpin PNM Cabang Medan menjelaskan, perekonomian Medan mengalami pertumbuhan signifikan setiap tahunnya. Kondisi ini antara lain ditunjang oleh geliat sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Beberapa sektor usaha produktif yang menyumbang signifikan perekonomian lokal antara lain perindustrian, pertanian, dan perdagangan, yang mayoritas diisi oleh pelaku UMKM.

“Dengan demikian jika kita ingin membangun perekonomian local, maka yang utama harus dikembangkan adalah para pelaku UMKM-nya,” ujarnya di sela Program Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU) di Brastagi, Medan baru-baru in.

Untuk itu, lanjut Andi, PNM selaku Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang diamanatkan untuk memberdayakan UMKM secara agresi memberikan dukungan usaha berupa jasa finansial dan jasa manajemen. Jasa finansial diberikan kepada UMKM berupa fasilitas pembiayaan dari Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM), sedangkan jasa manajemen berupa pelatihan dan pendampingan usaha.

“Karenanya kami tak bosan-bosan untuk kembali mengadakan pelatihan dan pendampingan usaha bagi nasabah-nasabah ULaMM di wilayah Medan dan sekitarnya agar berdaya saing dan berkontribusi lebih besar terhadap pembangunan ekonomi lokal,” tuturnya dalam siaran persnya yang diterima ROL, Ahad (6/7).

Dalam pelatihan PKU kali ini, PNM mengangkat tema “Semangat Wirausaha 2014”, dengan jumlah peserta mencapai 75 nasabah ULaMM di Klaster Brastagi. Pemateri sekaligus motivator pada hari ini adalah Dosen Universitas Sumatera Utara (USU) Buchori, yang juga Ketua Student Entrepreneur Centre (SEC) USU.  M. Lukman Rizal, Direktur Bisnis Mikro I PNM, menilai pelaku UMKM harus cerdik dalam melihat peluang dan mampu berinovasi mengikuti perubahan jaman. Semua itu diperlukan di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat di semua lini usaha.

“Sayangnya banyak wirausahawan UMK yang sering kali sudah merasa cukup dan tidak mau mengembangkan usahanya lebih maju lagi,” ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement