Ahad 06 Jul 2014 19:39 WIB

10 Tewas dalam Serangan Pos Perbatasan Yaman-Saudi

Tentara Yaman
Foto: Reuters/Khaled Abdullah
Tentara Yaman

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Upaya para gerilyawan Al-Qaida untuk menyusup Arab Saudi dari Yaman menyebabkan lima petugas keamanan tewas di kedua sisi perbatasan, bersama dengan lima penyerang. Demikian kata para pejabat Sabtu.

Kementerian dalam negeri Saudi mengatakan, enam penyerang menyerang perbatasan pos Wadia di selatan kerajaan, Jumat.

Setelah bentrokan awal di perbatasan di sisi Yaman yang menyebabkan beberapa tentara Yaman tewas, menurut seorang pejabat keamanan di Sanaa, para penyusup dengan kendaraan beroda empat menyerang satu kendaraan patroli perbatasan Saudi, membunuh pengemudinya.

''Mereka menyita mobil itu, memicu pengejaran di mana dua polisi Saudi tewas bersama dengan tiga penyerang,'' kata kementerian dalam negeri.

Dikatakan, salah satu dari mereka terluka dan ditangkap, sementara dua lainnya melarikan diri ke distrik Sharura terdekat dengan kendaraan sitaan.

Mereka mengambil alih satu gedung intelijen di mana mereka membunuh anggota keempat dari dinas keamanan Saudi.

Ditembaki dan dikepung oleh pasukan keamanan selama beberapa jam, mereka menolak untuk menyerah dan meledakkan diri pada Sabtu pagi. Demikian kata juru bicara satu lembaga dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita negara SPA.

Sumber-sumber keamanan Yaman mengatakan, para penyerang bersenjatakan senapan mesin dan granat berpeluncur roket.

Penyeberangan ini terletak di provinsi tenggara Yaman, Hadramaut, yang bermedan kasar dan menyediakan tempat persembunyian bagi para gerilyawan Al-Qaida di Semenanjung Arab.

AQAP, yang lahir pada tahun 2009 dari perpaduan cabang Saudi dan Al Qaida Yaman, dianggap oleh Washington sebagai jaringan jihad paling berbahaya. Untuk mengatasi penyeberangan ilegal dan penyelundupan senjata, Arab Saudi sedang membangun pagar setinggi tiga meter (10 kaki) di sepanjang perbatasan selatan.

Mengambil keuntungan dari runtuhnya pemerintah pusat selama pemberontakan 2011 yang memaksa orang kuat veteran Yaman Ali Abdullah Saleh turun dari kekuasaan, Al-Qaida merebut wilayah sangat luas di selatan dan timur negara itu.

Arab Saudi meluncurkan tindakan keras terhadap Al-Qaida menyusul serentetan serangan mematikan di kerajaan itu pada kurun 2003-2006.

sumber : Antara/AFP
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement