Senin 07 Jul 2014 15:54 WIB

The Jakarta Post Janji Tarik Karikatur yang Dinilai Hina Islam

Rep: Erdy Nasrul/ Red: A.Syalaby Ichsan
Karikatur Jakarta Post, edisi Kamis 3 Juli 2014
Foto: Republika/Erik Purnama Putra
Karikatur Jakarta Post, edisi Kamis 3 Juli 2014

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemimpin redaksi harian berbahasa Inggris, The Jakarta Post Meidyatama Suryodiningrat, menyadari telah membuat error in judgement dalam pemuatan karikatur yang menggambarkan bendera tengkorak dan tulisan la ilaha illallah.

Gambar tersebut menurutnya lahir dari keputusan kurang bijak. "Selasa besok kami akan memuat permintaan maaf. Berita itu akan kami cabut," imbuh pria yang kerap disapa Dimas ini, saat dihubungi, Senin (7/7).

Dia menjelaskan, berita versi e-paper akan dihapus dan dikirim ulang. "Jadi nantinya karikatur itu tidak adalagi," imbuhnya. Dia mengakui kurang arif memutuskan gambar itu. Pihaknya meminta maaf kepada pihak-pihak yang merasa tersinggung. The Jakarta Post tidak ada niatan menyinggung wilayah keagamaan.

Hingga saat ini, Dimas menjelaskan belum ada yang protes secara resmi. Dia mengetahui karikatur itu menjadi sorotan dari teman-temannya. Mereka memberitahukan karikatur itu menjadi sorotan dan dianggap kurang bijak.

Dimas memaparkan karikatur itu lahir dari kegelisahan akan maraknya perang saudara sesama Umat Islam di Irak. Gambar tersebut pada mulanya adalah kritik terhadap penggunaan simbol keagamaan dalam aksi kekerasan. "Jadi yang dipermasalahkan ISIS," imbuhnya. Pihaknya tidak menyadari di kemudian hari muncul penilaian tersendiri dari berita itu.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement