Senin 07 Jul 2014 18:19 WIB

KPU Bantah Isu 'Coblos Nomor 1' di Hong Kong

Rep: Ira Sasmita/ Red: Esthi Maharani
Sigit Pamungkas
Foto: Yogi Ardhi/ Republika
Sigit Pamungkas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sigit Pamungkas membantah pemberitaan yang menyebutkan dirinya meminta pemilih di Hong Kong mencoblos pasangan capres nomor urut 1. Menurutnya, ada kesalahan informasi yang beredar di jejaring media sosial dan pemberitaan di sejumlah media.

"Gambar-gambar dan video yang diupload itu bukan gambar menuduh saya tidak netral. Gambar dan video itu adalah mereka (pemilih) meminta kejelasan apakah ada kebijakan untuk dibuka TPS kembali," kata Sigit melalui pesan pendek yang diterima Republika, Senin (7/7).

Justru, kata Sigit, WNI tersebut menyampaikan kepadanya ada orang yang menyatakan TPS akan dibuka bila mencolos nomor satu.

"Jadi ini dibalik-balik. Saya tegaskan kepada mereka bahwa KPU netral, saya justru minta supaya menunjukkan orangnya, bawa buktinya bila ada dan jika perlu kita tangkap bareng," jelas Sigit.

Sebelumnya, pada Ahad sore, jejaring sosial facebook dan twitter diramaikan isu tentang pemilu di Hong Kong yang nyaris rusuh. Lantaran ratusan Warga Negara Indonesia (WNI) tidak bisa menggunakan hak pilihnya di TPS yang dibangun di Victoria Park, Hong Kong. Mereka tidak bisa memilih karena TPS sudah ditutup pada pukul 17.00 waktu setempat. Sementara penyelenggara pemilu disebut tidak berupaya mengakomodir kepentingan pemilih.

Bahkan, di twitter dan facebook beredar foto Sigit Pamungkas yang sedang melakukan pemantauan di Hong Kong. Dalam foto tersebut, dituliskan Sigit mengatakan TPS akan dibuka kembali selama pemilih memilih capres tertentu.Dalam foto yang beredar, Sigit disebut sebagai pejabat konsulat Indonesia di Hong Kong. Beredar juga video yang memperlihatkan Sigit berada di tengah kerumunan WNI yang melakukan unjuk rasa di Victoria Park.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement