Senin 07 Jul 2014 21:53 WIB

Rohaniawan Katolik Lakukan Pelecehan Seksual, Paus Fransiskus Minta Maaf

Paus Fransiskus
Foto: AP
Paus Fransiskus

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Paus Fransiskus kepada korban pelecehan seksual oleh ulama Katolik Roma menyatakan Gereja harus menangis dan memberikan pemulihan atas kejahatan yang disebutnya diambil dari kultus asusila.

"Untuk beberapa waktu sekarang, hati saya sakit mendalam dan menderita," katanya dalam tanggapan terkerasnya atas kejahatan itu, yang disampaikan pada misa dengan korban dewasa.

"Begitu banyak waktu tersembunyi, disamarkan dengan keterlibatan yang tak dapat dijelaskan hingga seseorang menyadari bahwa Yesus melihat," katanya.

Sri Paus menyampaikan khotbahnya kepada enam korban penganiayaan, masing-masing dua dari Irlandia, Inggris dan Jerman, sebelum bertemu mereka masing-masing secara pribadi dalam pertemuan hampir empat jam, dengan menghabiskan sekitar 30 menit dengan masing-masing.

"Saya meminta rahmat untuk menangis, rahmat bagi Gereja untukmenangis dan memulihkan putra-putrinya, yang mengkhianati tugas mereka, yang menyalahgunakan orang tidak bersalah," katanya, menurut salinan Vatikan.

"Di hadapan Tuhan dan umat-Nya, saya mengungkapkan kesedihan saya untuk dosa dan kejahatan berat pelecehan seksual ulama terhadap-Mu dan saya dengan rendah hati meminta maaf," katanya.

Sebelumnya, Paus Fransiskus mengatakan tidak akan menenggang siapa pun di gereja Katolik melakukan perundungan seksual terhadap anak-anak, termasuk uskup, dan membandingkan penganiayaan seksual terhadap anak-anak oleh pastor sebagai "misa setan".

Namun ia juga diserang kelompok korban, karena dalam wawancara pada tahun ini menyatakan gereja Katolik melakukan lebih banyak jika dibandingkan dengan lembaga lain dalam menangani kejahatan seksual.

Belum jelas alasan Paus menunggu hingga 16 bulan sejak terpilih pada Maret 2013 untuk bertemu dengan korban, khususnya setelah pendahulunya, Paus Benediktus, beberapa kali bertemu dengan korban dalam perjalanannya di luar Italia.

"Saya kira sangat penting bagi Paus bertemu dengan korban," kata Anne Doyle dari Akuntabilitas Uskup, pusat dokumentasi perundungan di gereja Katolik, yang berpusat di Amerika Serikat.

"Kami mengetahui kemampuan Paus dalam belas kasihan dan penolakannya bertemu dengan korban sejauh ini tidak sejalan dengan kemurahan hatinya terhadap banyak kelompok terpinggirkan. Itu yang mesti diralatnya," kata Anne Doyle.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement