Senin 07 Jul 2014 22:46 WIB

Orang Tua Siswa Ingin Kasus JIS Segera Diselesaikan

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Chairul Akhmad
Salah satu ruang kelas di JIS.
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Salah satu ruang kelas di JIS.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Perwakilan orang tua siswa Jakarta International School (JIS) Maya Lestari ingin kasus JIS segera diselesaikan dan tidak berlarut-larut seperti saat ini.

"Kami sebagai  orang tua siswa JIS tentu ingin kasus ini segera selesai. Agar anak-anak bisa belajar dengan lebih tenang," kata Maya di Jakarta, Senin, (7/7).

Ketika anak-anak baca berita, ujar Maya, mereka kaget. Lalu yang menyedihkan mereka harus mendengar  kalimat sodomi yang tidak  penah mereka dengar sebelumnya.

Anak saya sendiri, kata Maya, mengaku tidak tahu sebenarnya bagaimana. Namun, ia harus melihat berita yang sebenarnya tidak sesuai dengan umurnya. "Anak saya yang kecil mau naik kelas dua SD di JIS. Sedangkan yang besar baru mau naik kelas lima SD di JIS," ujar Maya.

Sedangkan untuk anak-anak SMA di JIS, terang Maya, mereka sudah cukup dewasa. Sehingga mereka sudah tahu cerita sebenarnya.

Namun yang dikhawatirkan Maya, kadang-kadang orang dewasa menanyakan kasus JIS kepada anak-anaknya yang masih kecil. "Mereka ini masih kecil, jadi seharusnya jangan tanya kasus JIS ke mereka sebab membuat bingung," katanya.

Maya juga meminta anak-anaknya bersikap cuek saja jika ada yang menanyakan kasus JIS. "Anak-anak kecil  punya hak dilindungi, jangan diberi pertanyaan yang tidak pantas, tidak sesuai dengan umurnya," katanya.

Di tempat yang sama, Juru Bicara JIS Daniarti Wusono ketika dimintai komentar soal kasus JIS enggan memberikan komentar. "Wah saat ini kan momennya kita semua buka bersama, kalau soal berita yang lain lewat email saja ya," katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement