REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Sebanyak tiga dari enam tersangka penculikan dan pembunuhan terhadap pemuda Palestina mengakui telah melakukan kejahatan tersebut, Senin (7/7). Pengakuan ini dinilai akan semakin memperkeruh situasi antara Palestina dan Israel.
Selama beberapa minggu, ketegangan terus terjadi di beberapa wilayah di Palestina dan Israel. Hal ini semakin meningkat saat Muhammad Abu Khudair (16), pemuda Palestina yang tinggal di wilayah pendudukan Israel tewas terbunuh.
Pembunuhan Muhammad disebut sebagai serangan balas dendam warga Israel atas kematian tiga remaja yang diculik 12 Juni lalu. Berdasarkan hasil otopsi, Khudari diduga dibunuh dengan dengan dibakar saat ia masih bernyawa.
Polisi menyebutkan seluruh tersangka berasal dari Yerusalem. Para tersangka dilaporkan akan berada dalam tahanan selama delapan hari. Namun, polisi tidak dapat memberi informasi lengkap karena Badan Keamanan Israel memberi perintah pembungkaman atas kasus ini.
Pengacara salah satu tersangka, Naftali Werzberger mengatakan ia bahkan tidak pernah bertemu sekalipun dengan kliennya.
Naftali menyebutkan, kliennya bahkan tidak boleh mengetahui jika ada pengacara pendamping yang disiapkan.