REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Moslem Moderate Society (MMS), Zuhairi Misrawi, mengaku tidak berkompeten untuk mengomentari karikatur di media 'The Jakarta Post' yang menghina Islam.
"Maaf, saya tidak berkompeten soal ini. Jadi, saya tidak punya komentar," tutur Zuhairi saat dihubungi Republika Online (ROL), Senin (7/7).
Dihubungi terpisah, Ketua Umum PP Gerakan Pemuda (GP) Anshor, Nusron Wahid, hanya berujar singkat menanggapi karikatur itu. "Nanti saya pelajari dan baca dulu. Saat ini belum bisa baca, lagi konsen pekerjaan," kata Nusron.
Media 'The Jakarta Post' pada edisi Kamis (3/7), halaman 7, memuat karikatur dengan gambar simbol Islam dalam ukuran yang cukup besar di rubrik Opini. Itu setelah karikatur tersebut menggambarkan bendera berlafaz 'laa ilaha illallah' dengan logo tengkorak yang terpasang di bendera.
Tidak sekadar itu, lafaz tahlil tersebut dipadukan dengan bendera tengkorak khas bajak laut. Kemudian, tepat di tengah tengkorak, tertera tulisan 'Allah, Rasul, Muhammad'.
Gambar tersebut memuat karikatur dalam beberapa adegan. Adegan pertama menampilkan lima orang dalam posisi berlutut dengan mata tertutup kain dalam posisi berlutut di tanah dan tangannya terikat di belakang dalam posisi ditodong senjata.
Di belakang ke lima orang itu berdiri seorang pria berjenggot serta bersorban sambil mengacungkan senjata laras panjang ke arah mereka, seolah-olah siap melakukan eksekusi.
Gambar lainnya menunjukkan dari jarak dekat, terlihat mobil pikap yang ditumpangi tiga orang dengan senjata berat, seperti peluncur roket dan antiserangan udara sedang siaga.