REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Prancis dan Amerika Serikat mendesak Presiden Rusia Vladimir Putin menekan pemberontak pro-Moskow di Ukraina timur untuk menyetujui satu dialog bagi tercapainya satu gencatan senjata dengan Kiev.
Presiden Frannois Hollande dan Presiden Barack Obama berbicara melalui telepon selama 45 menit dan "menyeru Presiden Putin menekan kelompok separatis agar mereka setuju melakukan satu dialog dengan pihak berwenang Ukraina dan memperkuat kembali pengawasan atas perbatasan Rusia-Ukraina," kata satu pernyataan kepresiden Prancis.
Obama dan Hollande juga menyerukan diselenggarakannya satu pertemuan "secepat mungkin dengan para unsur separatis bagi tercapainya satu gencatan senjata bilateral," kata dia. "Satu solusi yang kekal bagi krisis di Ukraina hanya melalui satu penyelesaian politik."
Menurut satu pernyataan Gedung Putih mengenai pembicaraan itu, Obama dan Hollande juga sepakat bahwa dengan tiadanya satu perjanjian seperti itu, pemerintah Ukraina, yang melakukan satu serangan terhadap pemberontak, memiliki satu tanggung jawab untuk memelihara ketertiban umum di negara itu dan melindungi penduduknya".