Selasa 08 Jul 2014 14:52 WIB

Muhammadiyah: Indonesia Jangan Terjebak Konflik di Negara Lain

Karikatur Jakarta Post, edisi Kamis 3 Juli 2014.
Foto: Republika/Erik Purnama Putra
Karikatur Jakarta Post, edisi Kamis 3 Juli 2014.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Sekretaris Pengurus Pusat Muhammadiyah Abdul Mu'thi meminta umat Islam tidak terprovokasi dengan konflik politik di negara lain akibat beredarnya karikatur di harian The Jakarta Post yang ditujukan untuk mengkritik kelompok ISIS di Irak dan Suriah.

"Muslim Indonesia tidak perlu tersinggung dan menyikapi secara emosional dan berlebihan. Jangan mengecilkan makna Islam dengan menganggap karikatur untuk ISIS itu menghina Islam," kata Abdul Mu'thi dihubungi di Jakarta, Selasa.

Mu'thi mengatakan Muslim Indonesia tidak perlu terkooptasi dengan masalah politik negara lain. ISIS, kata dia, hanyalah organisasi pergerakan Islam yang terlibat dalam politik di luar negeri. "Karikatur itu lebih mengarah pada hal politik daripada agama dan tidak terkait dengan politik di Indonesia. Saya rasa The Jakarta Post tidak bermaksud menghina dan menyinggung Islam," tuturnya.

Namun, apabila di Indonesia ada yang merasa tersinggung dengan pemuatan itu, Mu'thi menyarankan membawa masalah itu ke Dewan Pers alih-alih ke ranah hukum dengan melapor ke polisi. Menurutnya tidak ada relevansi dengan hukum dan biar diselesaikan oleh Dewan Pers dengan memanggil The Jakarta Post dan meminta klarifikasi terkait karikatur itu.

Sebelumnya, publik Indonesia dikejutkan dengan pemuatan karikatur di harian The Jakarta Post pada 3 Juli yang dinilai menyinggung umat Islam. Di dalam karikatur tersebut terdapat beberapa unsur yang dinilai menghina dan menyinggung agama Islam. Pasalnya, simbol dan tulisan-tulisan yang ada di dalam karikatur itu adalah tulisan yang memiliki makna penting dalam akidah Islam.

Di dalam karikatur itu terdapat kalimat "Laa ilaaha illallaah" di atas gambar tengkorak. Padahal, kalimat itu mengandung kesaksian sekaligus penyerahan diri kepada kekuasaan Allah SWT. Selain itu, juga terdapat lafaz Allah dan Rasulullah di dalam lingkaran tengkorak.

Lafaz Allah dan Rasulullah merupakan unsur akidah Islam paling fundamental karena seseorang dikatakan beriman sebagai Muslim jika hanya menyakini Allah sebagai Tuhan dan Muhammad sebagai Rasul.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement